ANGKASAREVIEW.COM – Rusia terus menggeber latihan tempur para penerbang jet serang darat Su-25 Grach (NATO: Frogfoot). Yang terbaru, latihan dilaksanakan oleh para punggawa langit Su-25 dari Pangkalan Udara Kant di wilayah Republik Kirgiz (Kirgizstan).
Dikutip dari Russian Aviation, secara bergantian Su-25 meluncurkan 50 roket S-13 terhadap sasaran yang disimulasikan sebagai pertahanan musuh. Latihan taktis dan penerbangan ini dilaksanakan di area latihan Edelweiss Range.
Sobat AR, Edelweiss Range merupakan salah satu pangkalan udara gabungan tempat penugasan pasukan reaksi cepat kolektif. Di sini sejumlah pasukan melaksanakan pengamanan wilayah udara negara di bawah payung organisasi perjanjian kemanan kolektif.
Adapun S-13, roket berkaliber 122 mm ini merupakan senjata penetrasi sasaran darat termasuk untuk menghancurkan selter maupun landasan agar timbul lubang-lubang sehingga pesawat di darat tidak dapat meluncur.
Roket ini dibawa menggunakan tabung peluncur B-13L dengan kapasitas lima roket per tabung. Hampir semua jet tempur Uni Soviet (Rusia) yang lahir mulai dekade 1970-an dirancang mampu membawa roket S-13.
Pada sayap Su-25, roket S-13 biasa dibawa bersandingan dengan roket S-8 kaliber 80 mm. Satu tabung peluncur S-8 mampu memuat 20 roket ini. Sobat AR, selain digunakan pada jet tempur macam Su-27/30, roket S-8 juga menjadi pelengkap helikopter gunship maupun heli serbu/serang seperti Mi-8, Mi-24, Mi-28, Ka-50/52. Dalam latihan di Edelweiss Range ini, Rusia turut mengerahkan helikopter Mi-8.
Tua-tua keladi, Su-25 yang mulai digunakan AU Rusia tahun 1980-an hingga kini masih menjadi salah satu pesawat serang andalan. Kawanan pesawat ini pun ikut dikerahkan Rusia di kancah Perang Suriah.
Naas, satu Su-25 berhasil ditembak jatuh kelompok pemberontak Al-Nusra di Provinsi Idlib, Suriah pada Februari lalu. Pilot berhasil loncat menggunakan kursi lontar namun dikepung musuh sesaat usai mendarat. Nyawa pilot tak terselamatkan.
RONI SONTANI