AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Taiwan (RoCAF) dilaporkan mulai mempersenjatai jet tempur F-CK-1 dengan rudal HF-3 guna melawan ancaman dari Angkatan Laut China yang semakin kuat.
Beredar di platform media sosial, foto yang memperlihatkan satu rudal HF-3 dipasang di bawah sayap F-CK-1 dengan tulisan yang menunjukkan penggunaannya dalam pengujian dan evaluasi.
Diketahui, proyek untuk melengkapi jet tempur buatan dalam negeri F-CK-1 dengan HF-3 pertama kali diusulkan pada tahun 2017.
Namun, proyek ini menghadapi tantangan, terutama karena ukuran dan berat rudalnya. HF-3 asli berukuran panjang 6,1 m, diameter 46 cm, dan berat sekitar 1.500 kg.
Mengadaptasi HF-3 untuk platform udara memerlukan pengurangan signifikan baik dalam bobot maupun dimensi.
Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST) pada tahun 2022 berhasil memodifikasi rudal HF-3, menghasilkan versi dengan berukuran panjang 5,5 m, diameter 36 cm, dan berat di bawah 900 kg.
Salah satu modifikasi utama adalah menghilangkan pendorong berbahan bakar padat, sebelumnya digunakan untuk peluncuran dari platform darat dan laut yang mengurangi berat rudal sekitar 200 kg.
Laporan terkini menyebut pengujian operasional HF-3 versi peluncuran dari udara diharapkan akan dimulai pada tahun ini juga, termasuk uji tembak langsung pertama dari F-CK-1.
HF-3 yang terkadang disebut sebagai pembunuh kapal induk ini ditenagai oleh mesin ramjet berbahan bakar cair, memungkinkannya mencapai kecepatan 3,5 Mach dengan jangkauan hingga 400 km.
Sistem pemandunya menggabungkan navigasi inersia dengan radar homing aktif untuk penargetan terminal.
Hulu ledak rudal, yang beratnya 225 kg untuk versi darat dan laut, dirancang sebagai penghancur lambung kapal perang permukaan musuh berukuran besar. (RBS)