AIRSPACE REVIEW – Sebagai sekutu utama Amerika Serikat di Timur Tengah, Israel adalah anak emas yang terus diperkuat sistem persenjataan militernya oleh Washington.
Pasokan amunisi terus mengalir ke Tel Aviv, terutama setelah perang 1,5 tahun Israel dengan Hamas pecah yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Baru-baru ini, pengiriman amunisi termasuk bom berat MK-84 yang disetujui Pemerintah AS telah tiba Pelabuhan Ashdod, Israel untuk diteruskan ke Angkatan Udara Israel (IAF).
Pengadaan amunisi besar-besaran melalui operasi yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan Israel (IMOD) tersebut melibatkan berbagai instansi terkait seperti Unit Otoritas Transportasi Internasional dan Direktorat Akuisisi Pertahanan (DPD).
Sejak dimulainya upaya pengadaan tersebut, Israel telah menerima lebih dari 76.000 ton peralatan militer melalui 678 pengiriman udara dan 129 pengiriman laut.
“Pengiriman amunisi yang tiba di Israel malam ini, yang dirilis oleh pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan Angkatan Pertahanan Israel dan menjadi bukti lebih lanjut tentang aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada Sabtu malam.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Donald Trump dan Pemerintah AS atas dukungan teguh mereka terhadap Negara Israel. Kami akan terus bekerja sama untuk memperkuat keamanan kami,” lanjutnya.
Katz juga menyatakan bahwa dalam percakapan baru-baru ini dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, Amerika menegaskan kembali komitmennya untuk menyediakan Israel dengan peralatan militer yang diperlukan.
Terkait bom MK-84, ini adalah bom dengan berat sekitar satu ton yang dirancang untuk menghancurkan struktur besar dan menyebabkan kerusakan yang parah dalam radius yang luas. (RNS)