AIRSPACE REVIEW – Seorang pilot Angkatan Udara Polandia untuk pertama kalinya mengukir sejarah dengan menerbangkan jet tempur generasi kelima F-35A Lightning II buatan Lockheed Martin.
Penerbangan tersebut dilakukan di Pangkalan Garda Nasional Udara Ebbing, Amerika Serikat pada 31 Januari 2025. Pangkalan ini merupakan markas Wing Tempur ke-33 yang mengawasi operasi Penjualan Militer Asing (FMS).
Menteri Pertahanan Nasional Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengatakan kebanggannya melalui akun X-nya.
Ia menulis bahwa penerbangan perdana pilot Angkatan Udara Polandia menggunakan F-35A merupakan momen bersejarah dan sangat penting bagi angkatan udara negaranya. Di Polandia, F-35A mendapat nama baru Husarz.
Sementara itu Komandan Wing Tempur ke-33 Kolonel Dave Skalicky menekankan pentingnya pencapaian tersebut. Ia menegaskan bahwa AS telah menunjukkan komitmennya untuk membekali sekutu dengan kemampuan canggih dan mendorong integrasi yang lebih besar dalam pertahanan strategis.
Pelatihan untuk pilot Polandia pertama kali dimulai pada Oktober 2024 di Pangkalan Angkatan Udara Eglin menggunakan simulator.
Pilot Polandia diharapkan dapat menyelesaikan pelatihan dan lulus pada musim semi 2025.
Akuisisi F-35A oleh Polandia akan secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya, memperkuat keamanan regional dan kedaulatan nasional. Pesawat baru ini diharapkan memberikan efektivitas tempur tingkat lanjut dan fleksibilitas operasional.
Produksi F-35 Husarz Polandia dilakukan di fasilitas Lockheed Martin di Marietta, Georgia mulai April 2023. Pesawat pertama diluncurkan dalam upacara di Fort Worth pada 28 Agustus 2024.
Polandia membeli 32 jet tempur siluman F-35A senilai 4,6 miliar dolar AS. Penandatanganan akuisisi pesawat dilaksanakan pada 31 Januari 2020 di Markas Wing Latihan Penerbangan ke-4, Deblin.
Nilai kontrak tersebut termasuk paket pelatihan, suku cadang, dan simulator pesawat.
Enam pesawat pertama F-35A Polandia akan berada di AS untuk digunakan melatih pilot dan teknisi perawatan pesawat Angkatan Udara Polandia hingga selesai. (RNS)