Ukraina: Rusia intensifkan serangan terhadap sistem energi Ukraina dengan amunisi kluster

Rudal jelajah Kh-101 RusiaRussian MoD

AIRSPACE REVIEW – Rusia ditengarai telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina menggunakan amunisi tandan atau kluster untuk menimbulkan kerusakan maksimum.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko pada 3 Januari 2025.

Menurut Halushchenko, tahun 2024 merupakan tahun yang sangat menantang bagi jaringan energi Ukraina, karena serangan-serangan Rusia tersebut sangat menguji ketahanan negara.

Tercatat, sepanjang tahun 2024 pasukan Rusia melancarkan 13 serangan besar-besaran terhadap fasilitas energi Ukraina pada bulan Maret hingga Desember. Rusia melakukan serangan terarah setiap malam secara konsisten terhadap sektor energi.

Dalam rangkaian serangan tersebut Rusia menggunakan rudal Kh-101. Rudal ini menyebarkan submunisi yang dirancang untuk merusak infrastruktur penting dan mempersulit upaya perbaikannya.

Amunisi tandan adalah senjata yang menyebarkan beberapa bahan peledak kecil, atau submunisi, ke area yang luas.

Meskipun dirancang untuk memaksimalkan kerusakan terhadap target yang tersebar, amunisi jenis ini sangat kontroversial karena risiko jangka panjangnya. Sebab, submunisi yang tidak meledak tetap berbahaya bagi warga sipil setelah konflik berakhir.

Rusia dilaporkan telah menggunakan amunisi semacam itu secara luas di Ukraina sejak konflik dimulai pada Februari 2022.

Gudang senjata Rusia banyak menyimpan amunisi tandan, meliputi bom yang dijatuhkan dari udara RBK-500 dengan submunisi PTAB-1M, roket Uragan 220 mm dan Smerch 300 mm yang membawa submunisi 9N210 dan 9N235, serta rudal balistik Iskander-M yang dilengkapi dengan submunisi 9N730.

Senjata-senjata itu dirancang untuk menyebarkan muatan peledak di area yang luas, sehingga sangat efektif terhadap target yang tersebar atau dibentengi.

Serangan Rusia menghadirkan tantangan besar bagi Ukraina, khususnya selama musim dingin ketika permintaan energi sedang mencapai puncaknya.

Kerusakan infrastruktur listrik mengakibatkan pemadaman listrik yang meluas. Kebutuhan perbaikan yang terus-menerus juga membebani sumber daya dan mempersulit kelangsungan layanan publik.

Selain itu, meningkatnya ketergantungan pada impor energi dan ketidakstabilan jaringan listrik semakin membebani ekonomi dan keamanan Ukraina.

Dengan menargetkan sistem energi Ukraina, Rusia berupaya melemahkan ketahanan negara tetangganya tersebut, menurunkan moral penduduk, dan mengganggu logistik militer. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *