AIRSPACE REVIEW – Korea Aerospace Industries (KAI) pada 23 Desember 2024 telah menandatangani kontrak ekspor pertama untuk helikopter KUH-1 Surion dengan Irak. Hal ini menandai penjualan perdananya di pasar internasional.
Kontrak senilai 135,7 miliar won atau setara 92,3 juta dolar AS.tersebut mencakup pengiriman dua helikopter paling lambat Maret 2029.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengonfirmasi kontrak tersebut melalui media sosialnya. Dikatakan bahwa helikopter tersebut ditujukan untuk misi pemadaman kebakaran khusus dan pelatihan pilot.
Kontrak ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Letnan Jenderal Samir Zaki Hussein al-Maliki, Komandan Komando Penerbangan Angkatan Darat Irak, ke Korea Selatan pada Maret 2024. Pada kesempatan tersebut ia menjajal langsung terbang menggunakan helikopter KUH-1 Surion.
Kesepakatan tersebut menandai babak baru dalam kerja sama pertahanan antara Irak dan Korea Selatan menyusul pembelian 24 pesawat serang ringan T-50I dari KAI oleh Irak pada tahun 2013.
Mengenai KUH-1 Surion adalah helikopter utilitas berukuran sedang yang dikembangkan di dalam negeri oleh Korea Selatan di bawah Program Helikopter Korea (KHP) bekerja sama dengan Eurocopter (kini Airbus Helicopters).
Pengembangan KUH-1 dimulai pada tahun 2006 untuk menggantikan platform lama seperti helikopter serbaguna Bell UH-1H.
Surion melakukan penerbangan perdananya pada 2010 dan mulai diproduksi tahun 2012. Secara resmi helikopter ini beroperasi di Angkatan Bersenjata Korea Selatan pada tahun 2013.
Helikopter ini dilengkapi avionik canggih, termasuk GPS, sistem peringatan radar, dan kemampuan pemetaan digital, beserta fitur keselamatan seperti rangka antipeluru, tangki bahan bakar antibenturan, dan sistem penanggulangan.
Didukung oleh dua mesin turboshaft Hanwha Techwin T700-701K, KUH-1 Surion memiliki berat lepas landas maksimum 8.709 kg, berjangkauan operasi 828 km, dan kecepatan jelajah 251 km per jam. (RBS)