AIRSPACE REVIEW – Kepala Staf Umum Federasi Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada 18 Desember 2024 mengumumkan pembentukan resimen pertama yang dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara canggih S-500 Prometheus.
Dilaporkan, sistem S-500 tersebut dikirimkan dalam dua konfigurasi utama, satu dirancang untuk pertahanan udara jarak jauh dan yang lainnya untuk pertahanan antirudal.
Gerasimov tidak memberikan rincian spesifik berapa banyak unit S-500 yang telah dikirimkan sejauh ini.
Sistem S-500 dirancang untuk menghadapi berbagai ancaman yang lebih luas dibandingkan pendahulunya S-300 dan S-400.
Salah satu peningkatan paling signifikan yang dibawa S-500 adalah kemampuannya untuk mencegat rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal hipersonik, dan bahkan satelit orbit rendah.
Secara kinerja S -500 mengungguli sistem S-300 dan S-400. Sistem ini mampu menargetkan ancaman hingga 600 km jauhnya, dibandingkan dengan S-400 yang 400 km dan jangkauan S-300 yang lebih pendek.
Sementara S-400 sudah mampu melibatkan target balistik dan aerodinamis, S-500 meningkatkan ini dengan fokus khusus pada intersepsi rudal hipersonik.
Sistem ini dilaporkan mampu menargetkan satelit orbit Bumi rendah (LEO), menambah dimensi baru pada cakupan operasionalnya.
Hal itu menjadikan S-500 tidak hanya sebagai sistem pertahanan rudal yang sangat mumpuni, tetapi juga alat ampuh untuk mencegah musuh mengakses aset penting berbasis ruang angkasa, seperti satelit komunikasi, pengintaian dan cuaca. (RBS)