BAE Systems kembangkan Meriam Pertahanan Udara 155 mm untuk Angkatan Darat AS: Harganya seperempat harga rudal Stinger

BAE System kembangkan meriam pertahanan udara 155 mm untuk US ArmyIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Kantor Kemampuan Cepat dan Teknologi Kritis (RCCTO) Angkatan Darat AS mengumumkan pada 24 Desember 2024 akan memberikan kontrak eksklusif kepada BAE Systems untuk mengembangkan prototipe meriam swagerak 155 mm.

Sistem yang disebut sebagai Meriam Artileri Multi-Domain (MDAC) ini dirancang untuk mengatasi ancaman udara modern yang terus berkembang, termasuk menghadapi berbagai jenis drone, rudal jelajah, helikopter, dan pesawat.

Demonstrasi operasional MDAC dijadwalkan akan dilakukan mulai tahun 2028.

US Army menginginkan MDAC menggunakan platform beroda ban, mampu menembak jarak jauh, tembakan tinggi, kapasitas amunisi signifikan, dan pasokan ulang cepat baik secara manual maupun otomatis.

Selain itu, sistem MDAC harus dapat diangkut menggunakan pesawat sekelas C-130J Super Hercules sehingga mudah dimobilisasi via udara.

Meskipun desain khusus BAE Systems untuk MDAC masih dirahasiakan, diperkirakan sistem ini terinspirasi oleh Archer, yaitu howitzer swagerak 155 mm yang dikembangkan oleh Bofors, anak perusahaan BAE Systems.

Sasis kendaraan akan menggunakan truk taktis FMTV 6X6. Untuk amunisinya akan menggunakan proyektil berkecepatan hipersonik (HVP) yang menawarkan respons cepat dan hemat biaya.

Proyektil ini dapat mencapai kecepatan melebihi 9.000 km/jam dan menghancurkan target melalui dampak kinetik.

Dengan biaya per unit di bawah 100.000 dolar AS, HVP sangat kompetitif dibandingkan dengan rudal tradisional, seperti rudal panggul permukaan ke udara Stinger yang berharga 400.000 dolar AS. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *