AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) telah menunda keputusan untuk menentukan platform jet tempur generasi keenam yang disebut Next Generation Air Dominance (NGAD).
Sedianya, keputusan untuk memilih platform NGAD yang diajukan oleh Boeing atau Lockheed Martin akan diambil pada Desember ini.
Namun, dengan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru, USAF memutuskan untuk menunggu arahan Trump terlebih dahulu.
Rencana untuk membangun NGAD hingga saat ini masih terkendala terkait anggaran pengembangannya yang besar. Selain itu, USAF masih menimbang apakah platform NGAD benar-benar sudah cocok atau belum dengan perencanaan untuk mencapai keunggulan penguasaan udara.
AS menghadapi tantangan yang besar, khususnya ancaman dari China yang kian hari semakin menunjukkan kemajuan yang pesawat dalam bidang kedirgantaraan dan antariksa.
USAF juga masih mengantisipasi biaya besar untuk NGAD di mana pesawat ini ditaksir akan berharga sekitar tiga kali lipat dari F-35 atau sekitar 250-300 juta USD.
Keberadaan jet tempur generasi keenam dibutuhkan oleh USAF sebagai pengganti F-22 Raptor yang pada saatnya akan dipensiunkan. NGAD kelak kemungkinan besar akan disiapkan untuk berperang melawan China di kawasan Indo-Pasifik.
Jet tempur ini akan menjadi bagian dari serangkaian sistem, termasuk pesawat nirawak yang dikendalikan secara otonom yang dikenal sebagai pesawat tempur kolaboratif (CCA).
“Teknologi dan kemampuan yang diusulkan oleh kedua kompetitor untuk NGAD — Boeing dan Lockheed Martin — adalah luar biasa,” kata Kepala Staf USAF Jenderal Dave Allvin pada tanggal 7 Desember lalu.
Namun sebelum USAF berkomitmen pada suatu haluan, ujarnyha, harus memastikan bahwa Angkatan Udara AS bergerak ke arah yang benar.
“Kita akan melewati pintu satu arah, sebelum melewati pintu satu arah itu, kita pikir penting untuk melihat lengkungan ancaman, bagaimana platform NGAD ini terintegrasi dengan kemampuan Angkatan Udara lainnya, dan apakah rangkaian kemampuan terintegrasi itu akan menghadapi ancaman dan mampu melampaui ancaman,” jelas dia di Forum Pertahanan Nasional Reagan di Simi Valley, California. (RNS)