AIRSPACE REVIEW – Rusia akan menempatkan sistem rudal Oreshnik di Belarus pada paruh kedua tahun 2025. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penempatan ini untuk menjamin keamanan kedua negara.
“Sejauh menyangkut kemungkinan penempatan senjata yang, katakanlah, tangguh seperti Oreshnik di Belarus, karena kita telah menandatangani perjanjian hari ini tentang jaminan keamanan dengan menggunakan semua kekuatan dan sarana yang tersedia. Saya menganggap penempatan sistem seperti Oreshnik di Belarus memungkinkan,” ujar Putin usai pertemuan dengan Dewan Negara Tertinggi Negara Kesatuan.
Ia menambahkan semua ini mungkin karena produksi sistem rudal Oreshnik di Rusia meningkat dan mulai beroperasi dengan pasukan rudal strategis Rusia.
Putin memperingatkan perlunya mengatasi beberapa hal teknis sebelum penempatan sistem Oreshnik di Belarus.
“Tentu saja, ada sejumlah masalah teknis di sini yang harus ditangani oleh para spesialis, yaitu, penentuan jarak minimum dengan memperhatikan prioritas keamanan Belarus,” kata dia dikutip TASS.
Presiden Rusia menambahkan bahwa penyebaran Oreshnik di Belarus tidak akan membutuhkan pengeluaran yang besar.
“Saya rasa ada peluang seperti itu mengingat biaya yang dibutuhkan juga minimal. Belarus telah mempertahankan kemampuan infrastruktur tertentu, yang diwarisi dari era Soviet, sehingga penempatan sistem semacam itu di Belarus akan melibatkan pengeluaran minimal untuk membangun dan menjalankan infrastruktur,” jelasnya.
Sistem rudal Oreshnik, lanjutnya, akan menjadi bagian tak terpisahkan dari Pasukan Rudal Strategis Rusia. Namun, pemilihan target di wilayah musuh potensial tentu akan menjadi hak prerogatif kepemimpinan militer dan politik Belarus.
Putin sebelumnya mengutip beberapa aspek teknis saat ia membandingkan Oreshnik dan senjata nuklir: Sistem ini tidak memiliki pembanding di dunia.
“Dalam kasus penggunaan kelompok, efeknya mirip dengan senjata nuklir, tetapi bukan senjata pemusnah massal.”
Putin menggarisbawahi dua fitur khas Oreshnik. Pertama, tidak seperti senjata pemusnah massal, senjata ini memiliki akurasi tinggi, tidak mengenai area yang luas dan mencapai hasil bukan karena kekuatannya, tetapi karena akurasinya.
Kedua, dalam kasus penggunaan kelompok satu, dua, atau tiga sistem, efeknya mirip dengan senjata nuklir, tetapi tidak mencemari medan atau menimbulkan konsekuensi radiasi apa pun. Ia menegaskan tidak ada komponen nuklir dalam hulu ledak rudal ini.
Pada 21 November lalu, Putin membuat pernyataan yang menyatakan bahwa sebagai tanggapan atas penggunaan senjata jarak jauh Barat terhadap Rusia, rudal balistik jarak menengah non-nuklir Oreshnik terbaru diluncurkan untuk pertama kalinya terhadap fasilitas industri pertahanan Ukraina, pabrik Yuzhmash. (RNS)