AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) telah menyelesaikan uji coba pertama rudal taktis udara ke permukaan baru Stand-in Attack Weapon (SiAW) yang dikembangkan oleh perusahaan Northrop Grumman.
Uji coba peluncuran dari udara tersebut telah dilaksanakan pada 7 November 2024. Rudal dilepaskan dari pesawt F-16 Fighting Falcon milik Skuadron Uji Terbang ke-40 di atas Teluk Meksiko.
Rudal yang diuji tersebut adalah wahana uji jettison, artinya tidak berisi motor roket atau elektronik. Wahana ini digunakan untuk mengevaluasi apakah rudal terlepas dengan aman dari pesawat selama proses pelepasannya.
Uji coba yang sukses ini membuka jalan bagi pengujian lebih lanjut, termasuk evaluasi kemampuan pendorong dan penargetan rudal, sebelum rudal memasuki jalur produksi.
Sebelumnya, kontrak pengembangan program SiAW telah diberikan kepada L3Harris Technologies, Lockheed Martin dan Northrop Grumman pada Mei 2022.
Selanjutnya pada 28 September 2023 USAF memberikan kontrak senilai 705 juta dolar AS kepada Northrop Grumman untuk mengembangkan dan menguji rudal SiAW rancangannya.
Northrop Grumman mengembangkan SiAW berdasarkan Rudal Berpemandu Anti-Radiasi Canggih Jarak Jauh (AARGM-ER) atau dikenal juga sebagai AGM-88G.
Dirancang untuk melawan ancaman bergerak, SiAW akan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target yang dapat dipindahkan seperti peluncur rudal jelajah, platform rudal antikapal, dan sistem peperangan elektronik.
Rudal SiAW dapat diluncurkan dari pesawat tempur dan pembom milik USAF, seperti F-15, F-16, F-35A, dan pembom strategis B-2.
USAF sendiri menargetkan untuk memiliki senjata udara ke permukaan canggih ini mulai tahun 2026 mendatang. (RBS)