AIRSPACE REVIEW – China akan memperkenalkan jet tempur siluman J-35A sebagai pesaing F-35A dari Amerika Serikat di pameran Airshow China 2024 dalam beberapa hari mendatang.
Hal itu dikatakan oleh Kolonel Niu Wenbo dari Departemen Peralatan Angkatan Udara China pada Selasa (5/11).
Pameran yang dikenal juga sebagai Zhuhai Airshow ini dijadwalkan berlangsung pada 12–17 November 2024.
Dalam konferensi pers PLAAF merilis foto resmi J-35A yang menandai peluncuran publik pertamanya dan menandakan kesiapannya untuk layanan operasional dalam Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF).
Cukup menarik, foto sirip ekor pada J-35A tertera angka 75. Hal ini merupakan kado bagi PLAAF yang akan berulang tahun ke-75 pada tanggal 11 November 2024.
Kemunculan F-55A ini cukup mengejutkan, karena selama ini pengamat fokus pada pengembangan J-35 berbasis kapal induk yang pengujian sedang berlangsung dan fotonya sering muncul di media sosial.
Pengembangan J-35A sendiri bisa ditelusuri kembali ke J-31/ FC-31 Gyrfalcon, sebuah proyek yang diprakarsai oleh Shenyang Aircraft Corporation (SAC) dan Aviation Industry Corporation of China (AVIC) sebagai model berorientasi ekspor yang didanai sendiri.
Prototipe J-31 pertama kali muncul pada tahun 2012. Seiring berjalannya waktu, J-31 mengalami beberapa perubahan desain, termasuk lubang intake yang menyapu ke depan, tonjolan DSI, dan sirip ekornya yang berubah desain.
Awalnya ditargetkan untuk ekspor, model tersebut akhirnya menarik perhatian dari PLA, khususnya Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN), yang kemudian mengevaluasi versi operasi di kapal induk dengan sebutan J-35.
Varian angkatan laut ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada 29 Oktober 2021. Pesawat menampilkan modifikasi seperti sistem roda pendaratan baru yang lebih kuat dan sayap lipat untuk operasi kapal induk.
Sementara pengembangan J-35A berbasis darat untuk PLAAF, luput dari perhatian pengamat. Hingga tiba-tiba muncul menjelang pameran Zhuhai Airshow 2024.
Di dalam PLAAF, jet tempur J-35A akan bergabung dengan jajaran armada informal yang dikenal sebagai “Four Musketeers”, terdiri dari J-10C, J-16, J-20, dan J-35A yang baru.
Bila Chengdu J-20 berhadapan langsung dengan Lockheed Martin F-22 Raptor, maka Shenyang J-35A akan menjadi pesaing langsung varian F-35A yang juga diproduksi oleh Lockheed Martin, AS.
Sayangnya, PLAAF belum mengungkapkan spesifikasi dan performa dari J-35A tersebut.
Namun berdasarkan sumber terbuka, J-35A memiliki karakteristik umum yakni berdimensi panjang sekitar 17 m, lebar sayap 11,5 m dan tinggi 4,8 m.
Pesawat memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 28.000 kg, yang ditenagai dua mesin turbofan afterburning WS-13 buatan lokal.
Kecepatan maksimumnya diperkirakan mencapai 1,8 Mach, terbang hingga ketinggian 16.000 m dan jangkauan tempur 1.200 km.
Muatan persenjataan internal yang tersimpan dalam perutnya mencapai 2.000 kg. Dapat membawa rudal udara ke udara jarak menengah. (RBS)