AIRSPACE REVIEW – Mogok kerja lebih dari tujuh minggu yang dilakukan oleh para pekerja di Boeing berakhir setelah perusahaan menawarkan kontrak baru yang akan menaikkan upah mereka sebesar 38% selama empat tahun dan perbaikan lainnya.
Persetujuan tersebut melegakan bagi CEO baru Boeing Kelly Ortberg, yang mengambil alih jabatan puncak pada bulan Agustus lalu.
Tak kurang Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat kepada serikat pekerja dan perusahaan atas tercapainya kesepakatan tersebut.
“Kontrak ini memberikan kenaikan upah 38% selama empat tahun, meningkatkan kemampuan pekerja untuk pensiun dengan bermartabat, dan mendukung keadilan di tempat kerja,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa hal ini penting bagi masa depan Boeing sebagai bagian penting dari sektor kedirgantaraan AS.
Seperti diketahui, sejak September 2024 sebanyak 33.000 pekerja Boeing, sebagian besar di wilayah Seattle, melakukan mogok kerja setelah menolak proposal yang menjanjikan kenaikan gaji sebesar 25%, jauh di bawah 40% yang diminta serikat pekerja.
“Ini adalah kemenangan. Kita bisa menegakkan kepala,” kata Presiden International Association of Machinists and Aerospace Workers District 751 Jon Holden pada Senin malam.
Para pekerja yang membangun pesawat seperti pesawat terlaris 737 Max, 777 dan 767 harus kembali bekerja paling lambat pada 12 November 2024. Mereka kembali bekerja mulai Rabu ini. (RNS)