AIRSPACE REVIEW – Ukraina mengumumkan keberhasilan pengembangan dan pengujian rudal balistik jarak dekat buatan dalam negeri Hrim-2 (Grim-2).
Disebutkan, tak lama lagi rudal pesaing Iskander-M Rusia ini akan digunakan dalam perang melawan Rusia.
Sebelumnya di forum “Ukraina 2024, Freedom” pada 27 Agustus, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya telah membuat kemajuan penting dalam teknologi rudal.
Meski rincian rudal tersebut masih dirahasiakan, peristiwa ini menandakan langkah besar menuju kemandirian dalam produksi rudal serangan jarak jauh Ukraina, yang sekaligus dapat mengurangi ketergantungan kepada Barat.
Hrim–2 dirancang untuk menggantikan rudal Tochka-U era Uni Soviet. Rudal memiliki peningkatan jangkauan hingga 700 km, dari sebelumnya antara 450 hingga 500 km.
Dengan jangkauan tembak yang jauh, memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang target strategis jauh ke wilayah dalam yang dikuasai Rusia.
Salah satu fitur utama rudal Hrim-2 adalah kemampuan mengelaknya, termasuk lintasan penerbangan aerobalistik yang memungkinkannya melewati sistem pertahanan udara modern seperti S-300 dan S-400 Rusia.
Desain rudal Hrim-2 juga mencerminkan fleksibilitas dalam pengerahan, karena dapat diluncurkan dari platform bergerak dan mampu membawa berbagai hulu ledak.
Dengan memiliki sistem rudal balistik Hrim-2, Ukraina dapat melakukan operasi militer yang lebih independen, tanpa memerlukan persetujuan untuk penggunaan senjata jarak jauh seperti yang dipasok oleh Barat. (RBS)