AS melakukan pengeboman sarang bawah tanah Houthi di Yaman dengan pembom siluman B-2 Spirit

Pembom B-2 AS mengebom sarang bawah tanah Houthi di YamanUSAF

AIRSPACE REVIEW – Komando Pusat AS (US CENTCOM) telah melakukan serangkaian serangan udara presisi terhadap fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah di wilayah Yaman milik kelompok Houthi yang didukung Iran.

Untuk misi ini, AS mengirimkan pengebom siluman B-2 Spirit guna menghancurkan sarang-sarang bawah tanah Houthi.

Operasi yang dilakukan pada 16 Oktober 2024 tersebut menyasar fasilitas penyimpanan senjata konvensional yang digunakan oleh Houthi dalam serangan terhadap kapal-kapal AS dan internasional di Laut Merah dan Teluk Aden.

Menurut CENTCOM, serangan tersebut bertujuan untuk membatasi kemampuan Houthi dalam menargetkan lalu lintas maritim di wilayah yang secara strategis penting ini, yang memengaruhi pengiriman komersial dan stabilitas regional.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengonfirmasi operasi tersebut yang melibatkan berbagai aset Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS.

Operasi ini difokuskan pada lima lokasi penyimpanan bawah tanah yang dibentengi di Yaman, yang menampung rudal, komponen senjata, dan berbagai amunisi.

Menurut OSINTdefender, misi tersebut melibatkan pesawat pengebom B-2 dari Skadron Bom ke-13 dari Wing Bom ke-509, bagian dari Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, serta Wing Bom ke-131 dari Garda Nasional Udara Missouri yang terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman.

Pesawat pengebom siluman B-2 membawa bom Mark-84 seberat 2.000 pon yang dimodifikasi dengan perlengkapan Joint Direct Attack Munition (JDAM) untuk penargetan presisi di lokasi yang terkubur dalam tanah.

Setiap B-2 dirancang untuk membawa bom hingga 20 ton, yang memberikan kemampuan serangan signifikan pada jarak jauh.

Sementara, saluran berita satelit al-Masirah milik Houthi melaporkan serangan udara di dekat ibu kota Yaman, Sanaa, dan di benteng Saada, meskipun mereka tidak memberikan rincian langsung mengenai kerusakan atau korban jiwa.

CENTCOM menyatakan bahwa penilaian awal menunjukkan tidak ada korban sipil. Houthi telah menggunakan fasilitas bawah tanah di area ini, termasuk terowongan yang awalnya dibangun untuk menyimpan rudal Scud.

Terowongan tersebut dilaporkan diperluas untuk menampung penyimpanan beragam senjata kelompok tersebut. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *