AIRSPACE REVIEW – Drone Korea Selatan disinyalir telah berhasil menembus Korea Utara dan menyebarkan brosur anti-Korut dari atas ibu kota Pyongyang.
Insiden tersebut terjadi setelah gelombang balon berisi kotoran dan sampah diluncurkan oleh Korea Utara ke Korea Selatan yang dimulai sejak musim panas tahun ini.
Bukan hanya sekali, drone tersebut berhasil menembus jantung Korea Utara sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 3, 9, dan 10 Oktober, tulis TWZ.
Kantor Berita Korea Utara KCNA menyebarkan foto yang memperlihatkan drone Korea Selatan menembus Korea Utara. Tetapi foto tersebut kualitasnya kurang baik karena mungkin jaraknya terlalu jauh.
Terlihat bahwa drone tersebut berbentuk segitiga. Selintas bentuknya menyerupai drone Harop buatan Israel.
Ada juga tangkapan foto yang memperlihatkan drone tersebut bukan drone bersayap delta melainkan platform sayap menyapu, seperti drone ScanEagle buatan AS. Lalu dari drone tersebut terlihat selebaran-selebaran yang dilepaskan.
Foto lain memperlihatkan gambar jarak dekat dari salah satu selebaran atau brosur yang dilepaskan.
Selebaran berwarna hitam, kuning, dan putih tersebut diikat dalam bentuk bundel. Isinya membandingkan situasi ekonomi di Selatan dengan di Utara dan juga kritikan terhadap Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Pyongyang mengatakan bahwa Seoul harus bertanggung jawab atas penyebaran sejumlah besar selebaran dengan propaganda anti-Korea Utara tersebut.
Para pejabat di Pyongyang menggambarkan tindakan tersebut sebagai provokasi politik dan militer yang dapat menyebabkan konflik bersenjata.
Korea Utara telah mengeluarkan pernyataan tegas kepada Korea Selatan bahwa Pyongyang akan segera mengambil tindakan jika ada pesawat nirawak lain yang dikirim dari Korea Selatan ke wilayahnya.
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan mereka tidak dapat mengonfirmasi tuduhan Korea Utara. Namun, mereka menyinggung praktik Korea Utara mengirim balon ke wilayah udara Korea Selatan.
Korea Selatan mengatakan bahwa lebih banyak balon diluncurkan ke wilayah udaranya. Hal ini merupakan tindakan kotor, tercela, dan rendahan yang memalukan secara internasional.
Kampanye balon Korea Utara dimulai pada bulan Mei tahun ini dan sejauh ini ribuan balon melayang ke wilayah udara Korea Selatan.
Korea Utara telah mengakui bertanggung jawab atas balon-balon tersebut tetapi berpendapat bahwa ini adalah tanggapan terhadap balon-balon yang diluncurkan dari Korea Selatan oleh para aktivis dan pembelot Korea Utara di Korea Selatan. (RNS)