AIRSPACE REVIEW – Brigade ke-47 Ukraina mengunggah sebuah video yang memperlihatkan tank M1A1 Abrams sepenuhnya dilapisi dengan lapisan baja reaktif Kontakt-1.
Penambahan ini untuk meningkatkan perlindungan terhadap berbagai ancaman, termasuk drone FPV bersenjata, drone kamikaze, dan rudal antitank.
Tank yang dilapisi baja reaktif Kontakt-1 ini merupakan bagian dari pengiriman 31 tank Abrams pada bulan September 2023 dari Amerika Serikat.
Abrams merupakan salah satu tank tempur utama (MBT) terkuat dan teraman di dunia.
Struktur pelindung canggih tank ini meliputi lapisan baja komposit chobham, yang diperkuat dengan komponen uranium terdeplesi untuk meningkatkan ketahanan terhadap tembakan langsung.
Meskipun memiliki kemampuan pertahanan kuat, tank M1A1 Abrams yang diberikan kepada Ukraina telah menghadapi kerugian besar di mana sekitar setengah dari unit yang dikirim telah hancur atau rusak parah.
Untuk meningkatkan keamanan awaknya di medan tempur, kini hampir seluruh bodi dan turret ditempeli ‘bata’ reaktif.
Pelindung Kontakt-1 ini berasal dari rancangan era Uni Soviet, beroperasi dengan memicu ledakan terkendali saat terjadi benturan dengan proyektil lawan.
Sistem tersebut menggunakan pelat baja di sekitar elemen peledak untuk mengganggu semburan penetrasi, sehingga mengurangi daya tumbukannya hingga 90 persen tergantung pada sudut tumbukan.
Pelindung ini sangat efektif terhadap rudal HEAT yang banyak digunakan oleh pasukan Rusia.
Akan tetapi, Kontakt-1 memiliki keterbatasan yang mencolok, tidak dapat melindungi tank dari proyektil kinetik seperti munisi APFSDS, yang menembus tanpa meledakkan lapisan baja reaktif.
Selain itu, drone FPV bersenjata dan amunisi berkeliaran yang sering kali menyerang dari atas, menjadikan Kontakt-1 kurang efektif.
Dalam beberapa insiden, benturan drone kamikaze telah menghilangkan blok Kontakt-1, sehingga area-area penting Abrams terbuka. Ini akan menjadi sasaran tembak atau hantaman drone kamikaze berikutnya.
Peningkatan lapis baja Kontakt-1 menambah berat sekitar 1,2 ton, yang sedikit memengaruhi mobilitasnya di lapangan.
Meski demikian, beban tambahan ini berpotensi mengurangi jangkauan dan kecepatan Abrams, terutama di medan yang tidak rata dan berlumpur seperti di palagan Ukraina. (RBS)