AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan Armenia Suren Papikyan dilaporkan telah mengunjungi Korea Selatan pada September 2024 lalu untuk menjajaki kemungkinan mengakuisisi tank tempur utama (MBT) asal negeri Ginseng tersebut.
Menurut portal militer Armenia, Papikyan menggunakan kunjungan tersebut untuk memulai diskusi tentang pasokan senjata dari Korea Selatan, dengan minat khusus pada K2 Black Panther yang dikembangkan oleh Hyundai Rotem.
Salah satu fitur unggulan tank K2 Black Panther yakni dilengkapi dengan sistem suspensi pneumatik semiaktif.
Teknologi canggih yang sangat cocok untuk medan pegunungan. Dan ini sesuai dengan Armenia, yang hampir 86 persen wilayahnya berupa pegunungan.
Kemampuan K2 ini dapat memberikan keuntungan strategis yang signifikan dengan meningkatkan mobilitas dan ketepatan pasukan dalam pertempuran.
Selain itu, tank ini dilengkapi dengan sensor yang secara otomatis menyesuaikan suspensi berdasarkan medan, hal ini meningkatkan akurasi dan kenyamanan awak.
Saat ini, armada lapis baja militer Armenia terdiri dari model lama yakni sekitar 100 tank T-72A /B.
Meskipun tank-tank ini masih beroperasi, akuisisi Black Panther memungkinkan Armenia memperoleh peralatan canggih untuk mengatasi ketegangan yang terus-menerus dengan Azerbaijan, negara tetangganya.
Di daratan Eropa, tank K2 Black Panther sudah dioperasikan oleh militer Polandia. (RBS)