Israel ingin percepat penerimaan jet tempur F-15EX dari Amerika Serikat

F-15I IsraelIDF

AIRSPACE REVIEW – Israel menginginkan percepatan penerimaan jet tempur F-15EX (F-15IA) dari Amerika Serikat. Kementerian Pertahanan Israel akan meminta AS untuk mempercepat pengiriman jet tempur canggih buatan Boeing tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, Angkatan Udara Israel (IAF) telah melancarkan dua serangan besar-besaran terhadap pangkalan kelompok Houthi di Yaman.

Serangan tersebut menyusul serangan berulang oleh kelompok itu yang menargetkan kota-kota di Israel dengan menggunakan rudal balistik jarak jauh dan drone bersenjata buatan Iran.

Kebutuhan akan pesawat canggih F-15IA (Israeli Advanced) dirasa semakin kritis karena ketegangan dengan Iran mencapai ambang perang habis-habisan.

Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan 181 rudal balistik untuk menyerang target di Israel. Sebagian besar rudal tersebut dicegat oleh sistem Arrow 2 dan Arrow 3 milik Israel, menurut pemberitaan media Israel.

Meningkatnya permusuhan dengan Iran menyebabkan IAF membutuhkan tambahan F-15IA menjadi 50 dan menginginkan pengiriman sesegera mungkin.

Pada Januari lalu, Kementerian Pertahanan Israel mengajukan Surat Permintaan (LOR) untuk 25 jet F-15EX kepada AS.

Pada tahun 2020, pemerintah Israel membuat keputusan umum untuk memperoleh tambahan F-35 dan F-15. Namun, meskipun kontrak untuk F-35 telah ditandatangani, kontrak untuk F-15 yang canggih masih di atas kertas.

IAF sejak itu telah menyatakan kebutuhan mendesak akan lebih banyak F-15 yang dapat diisi dengan sistem senjata khusus yang dikembangkan Israel.

Seperti diketahui, F-15EX mampu membawa lebih banyak senjata daripada pesawat tempur lain di kelasnya. Pesawat juga dapat meluncurkan senjata hipersonik.

IAF menginginkan 25 F-15EX baru dan juga ingin meningkatkan 25 F-15I-nya ke konfigurasi avionik yang sama dengan F-15EX, kecuali untuk sistem fly-by-wire.

Saat ini, IAF mengoperasikan 50 F-15 A/B/C/D. IAF juga mengoperasikan 25 F-15I.

Sumber pertahanan mengatakan, setelah LOR dikeluarkan, pengiriman pertama F-15EX kemungkinan baru dapat dilakukan pada tahun 2029.

Pengiriman yang direncanakan untuk tahun 2029 didasarkan pada MOU mendatang antara Israel dan AS untuk dana militer asing (FMF) sepuluh tahun ke depan.

Sumber menyebut, Pemerintah Israel dapat saja meminta AS untuk melakukan pengiriman pesawat lebih cepat.

Kesepakatan FMF senilai 38 miliar USD saat ini akan berakhir pada tahun 2028. Israel berencana untuk mendanai pembelian F-15IA dengan uang dari kesepakatan FMF yang baru.

Bila keinginan Israel untuk mendapatkan F-15EX lebih cepat, maka Angkatan Udara AS (USAF) harus menyerahkan sebagian slot produksi pesawat ini kepada Israel. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *