Saab dan KAI berkolaborasi, ajukan GlobalEye dalam kompetisi pesawat AEW&C II untuk RoKAF

GlobalEyeSaab

AIRSPACE REVIEW – Saab dari Swedia dan Korea Aerospace Industries (KAI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama mengajukan GlobalEye dalam kompetisi pesawat AEW&C II untuk Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF).

Kerja sama ini juga mencakup transfer teknologi terkait GlobalEye dalam kompetisi Airborne Early Warning & Control yang sedang berlangsung di Korea tersebut.

MoU ditandatangani pada hari pertama Pameran Industri Pertahanan Internasional Angkatan Bersenjata Korea KADEX 2024.

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Presiden Eksekutif Senior dan Manajer Umum Divisi Program Pesawat Udara KAI Chongho Yoon dengan Wakil Presiden dan Wakil Kepala Pengawasan Area Bisnis Saab Markus Borgljung.

Saab dan dan KAI berkomitmen melakukan kerja sama industri dan transfer teknologi jika Saab GlobalEye terpilih untuk program AEW&C II.

Saab mengatakan, GlobalEye menawarkan ketersediaan yang lebih tinggi, tingkat sortie yang lebih baik, misi yang lebih lama, biaya yang lebih rendah, dan kinerja yang lebih unggul dibandingkan platform mana pun saat ini.

Perjanjian kerja sama MoU tersebut terkait dengan transformasi jet bisnis Global 6500 menjadi pesawat misi khusus GlobalEye AEW&C.

Hal itu mencakup modifikasi rangka pesawat dan aerodinamis, pemasangan sistem, pengujian, dan integrasi, serta dilengkapi dengan paket pelatihan dan bantuan teknis yang ekstensif untuk mengembangkan kompetensi di area ini.

MoU antara Saab dan KAI ini akan meningkatkan kompetensi penting dalam teknologi radar dan menciptakan kemampuan domestik serta keberlanjutan diri untuk memastikan independensi strategis Republik Korea di segmen pengawasan udara, kata Borgljung.

Sementara Chongho Yoon mengatakan, program ini akan menjadi batu loncatan untuk memperluas hubungan kerja sama antara Saab dan KAI, tidak hanya untuk program AEW&C II, tetapi juga untuk program AEW&C domestik berikutnya dan program pesawat misi khusus di masa mendatang di Korea.

“Melalui transfer teknologi, kami akan memperkuat kemampuan kami untuk penelitian dan pengembangan domestik independen di masa mendatang untuk program Pesawat Misi Khusus di masa mendatang,” kata dia. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *