AIRSPACE REVIEW – Di pameran pertahanan internasional KADEX 2024 di Korea Selatan, perusahaan Hanwha Aerospace memperkenalkan K9A3, versi tanpa awak yang canggih dari howitzer swagerak (SPH) K9 Thunder 155 mm.
K9A3 dikembangkan di bawah program ULRVSER (Ultra Long Range Cannon System Extended Range), yang sebanding dengan M1299 Iron Thunder milik Amerika Serikat.
Versi baru ini dibangun untuk memenuhi persyaratan misi Manned-Unmanned Teaming (MUM-T), merupakan langkah maju yang signifikan dalam evolusi sistem artileri modern.
Senjata ini dilengkapi berbagai penyempurnaan, termasuk laras 155 mm dengan panjang kaliber 58, yang memungkinkannya mencapai jarak tembak melebihi 80 km.
K9A3 sepenuhnya otomatis dan dioptimalkan untuk berbagai jenis amunisi artileri khusus dan muatan peluru, memiliki laras panjang yang dirancang untuk kebutuhan medan perang modern.
Salah satu fitur utama versi ini adalah kemampuannya untuk dikendarai dan dioperasikan dari jarak jauh.
K9A3 dirancang untuk mengemudi secara otonom dan penentuan posisi otomatis, yang memungkinkan manajemen mobilitas dan operasi yang efisien.
Kendaraan ini dapat dikendalikan dari kendaraan jarak jauh yang mampu mengelola hingga tiga howitzer secara bersamaan.
Hal ini mengoptimalkan dukungan artileri sekaligus meminimalkan paparan pasukan terhadap bahaya medan perang.
Kemampuan tak berawak dari K9A3 juga membantu mengurangi jumlah awak operasional, sehingga meningkatkan kemampuan bertahan hidup pasukan.
Dengan mengintegrasikan kemajuan berbasis kecerdasan buatan (AI), sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan operasi artileri di lingkungan perang yang kompleks. (RBS)