Netanyahu: Iran membuat kesalahan besar malam ini, mereka akan membayarnya…

F-15IIDF

AIRSPACE REVIEW – Iran melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel dengan menembakkan lebih 180 rudal balistik pada Selasa. Otoritas Israel mengatakan sebagian besar serangan rudal Iran berhasil digagalkan, tetapi serangan tersebut membuat prospek perang langsung antara dua militer paling kuat di Timur Tengah menjadi lebih mungkin terjadi.

Kini, dunia menunggu apa yang akan dilakukan Israel sebagai respons atas serangan Iran tersebut.

“Iran membuat kesalahan besar malam ini — dan mereka akan membayarnya,” kata Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan yang disiarkan pada Selasa malam.

“Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan membalas musuh-musuh kami,” lanjutnya.

Sementara itu, Korps Garda Revolusi Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka telah menyerang Israel sebagai balasan atas pembunuhan baru-baru ini.

Pada bulan Juli, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, terbunuh oleh sebuah bom saat ia berada di Teheran, ibu kota Iran.

Kemudian, pada hari Jumat, pesawat tempur Israel menewaskan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, melalui sebuah serangan udara di dekat Beirut.

Mohammad Bagheri, Perwira Tinggi Militer Iran mengatakan di televisi pemerintah, rudal Iran telah menargetkan tiga pangkalan militer dan Markas Besar Mossad, dinas intelijen Israel.

Dari pihak Israel dikatakan, sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat banyak rudal Iran dan tidak ada korban dilaporkan.

Sementara seorang pria Palestina tewas oleh pecahan peluru di Tepi Barat yang diduduki dan militer Israel merilis video sebuah gedung sekolah di Gedera, sebuah kota di Israel tengah, yang terkena serangan.

Rekaman video yang diverifikasi oleh The New York Times menunjukkan bahwa rudal Iran menyasar pangkalan udara Israel di Nevatim, yang terletak Gurun Negev di selatan negara itu.

Beberapa menit kemudian, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang target Hizbullah di Beirut, ibu kota Lebanon, seperti yang mereka lakukan pada siang hari, setelah Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan pada Selasa pagi.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa 55 orang tewas dan 156 orang terluka di seluruh Lebanon pada Selasa.

AS mendukung pertahanan Israel

Dari pihak Amerika Serikat, Presiden Joe Biden mengatakan pada Selasa bahwa militer AS secara aktif mendukung pertahanan Israel. Ia menegaskan bahwa AS sepenuhnya mendukung Israel.

Penasehat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan kepada wartawan bahwa kapal perusak Angkatan Laut Amerika telah bergabung dengan Israel dalam menembak jatuh rudal yang masuk. Mereka mengetahui bahwa Iran akan melakukan serangan terhadap Israel.

Pentagon mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengirim beberapa ribu tentara AS lagi ke wilayah tersebut, menambah kekuatannya yang sudah berjumlah sekitar 40.000 orang di wilayah tersebut.

Iran terakhir kali menyerang Israel pada bulan April lalu, tetapi Israel dengan bantuan dari Amerika Serikat, Yordania, dan negara-negara lain mencegat sebagian besar dari ratusan rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan ke wilayahnya.

Penembakan di Tel Aviv

Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah dua pria bersenjata melepaskan tembakan ke kereta api ringan di Tel Aviv saat penduduk mencari perlindungan dari serangan rudal Iran. Polisi Israel menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme.

Sementara itu, bagian dari rudal Iran yang jatuh di Yordania, menyebabkan tiga orang mengalami luka ringan. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *