AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Argentina mengatakan akan meningkatkan 17 howitzer swagerak (SPH) TAM VCA-155 milik angkatan darat negaranya. Sistem ini akan menjalani restorasi dan pemutakhiran.
TAM VCA-155 mulai diproduksi pada akhir tahun 1990-an. Sistem artileri medan ini menggabungkan kubah senjata Palmaria 155 buatan Italia dengan sasis tank TAM (Tanque Argentino Mediano) yang diproduksi secara lokal.
Awalnya, Argentina memperoleh 20 howitzer khusus ini untuk memberikan dukungan artileri jarak jauh dan memadukan mobilitas baik dan daya tembak yang kuat.
Kendaraan artileri beroda rantai ini mengusung howitzer kaliber 155 mm/41, yang mampu memberikan dukungan tembakan yang kuat dan jarak jauh.
Dengan munisi standar berdaya ledak tinggi, jarak tembak efektifnya sekitar 24 km, tetapi dapat mencapai hingga 30 km dengan proyektil berbantuan roket.
Kemampuan kubah senjata untuk bergerak 360 derajat menawarkan penargetan yang fleksibel tanpa perlu mengubah posisi.
Kendaraan tempur berbobot 40 ton ini digerakkan oleh mesin diesel MTU MB 833 Ka-500, yang menghasilkan tenaga 720 hp, Memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum 55 km/jam dan menempuh jarak sekitar 500 km.
Untuk mengoperasikan TAM VCA-155 dibutuhkan lima awak, terdiri dari pengemudi, komandan, penembak, dan dua pemuat amunisi.
Untuk pertahanan, kendaraan ini dilengkapi dengan persenjataan sekunder, berupa senapan mesin 7,62 mm yang dipasang di atap.
Meskipun telah mengalami beberapa peningkatan modern selama bertahun-tahun, kondisi operasional TAM VCA-155 milik Angkatan Darat Argentina ini bervariasi..
Modernisasi untuk meningkatkan daya tembak, mobilitas, dan sistem elektronik dengan mengintegrasikan sistem pengendalian tembakan canggih dan peralatan komunikasi yang ditingkatkan.
Secara keseluruhan, upgrade ini bertujuan untuk memperpanjang masa operasional VCA-155 sekaligus meningkatkan efektivitasnya di medan perang modern secara signifikan. (RBS)