Milkor Afrika Selatan mulai menawarkan drone intai serang Milkor 380 untuk pasar global

Milkor 380

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan swasta Afrika Selatan Milkor telah berhasil mengembangkan drone intai ketinggian sedang dan daya tahan lama (MALE) Milkor 380 secara mandiri.

Ini adalah pesawat nirawak terbesar yang pernah diproduksi di Afrika Selatan, yang siap bersaing di pasar UAV global untuk militer.

Perusahaan mengembangkan hampir setiap komponen Milkor 380 secara internal, mulai dari rangka pesawat dan avionik hingga sistem komunikasinya.

Namun, mesin dan muatannya, seperti sensor atau sistem persenjataan masih bersumber dari luar.

Milkor 380 menawarkan tingkat otonomi yang tinggi, meskipun tetap di bawah pengawasan manusia, dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara otomatis.

Drone ini dapat beroperasi dalam jarak 250 km melalui stasiun kendali berbasis darat dan dapat dikendalikan dalam jarak yang jauh lebih jauh dengan komunikasi satelit.

Fleksibilitas ini memungkinkan berbagai misi operasional, termasuk pengumpulan intelijen, pengintaian, pengawasan maritim dan perbatasan, serta kemampuan serangan bersenjata jika diperlukan.

Dari segi performa, drone ini memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km dan daya tahan 35 jam, dengan muatan maksimum 220 kg.

Kecepatan maksimumnya mencapai 250 km perjam, dengan kecepatan jelajah antara 110 dan 150 km per jam.

Drone dapat terbang pada ketinggian hingga 9.000 m, meskipun ketinggian operasi normalnya antara 4.500 – 5.500 m.

Milkor 380 dapat dilengkapi dengan senjata untuk peran tempur, namun daya tahan dan jangkauannya berkurang jika dikonfigurasikan dengan cara ini.

Untuk menggaet calon pembeli, Milkor 380 akan dipamerkan di pameran Africa Aerospace and Defence (AAD 2024) di Pangkalan Angkatan Udara Waterkloof, dekat Pretoria, yang akan berlangsung pada 18-20 September ini. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *