AIRSPACE REVIEW – United Aircraft Corporation (UAC) dari Rusia dalam kehadirannya di Egypt International Airshow pada 3-5 September lalu menyatakan terbuka dan akan mendorong potensi ekspor jet tempur generasi kelima Su-57, termasuk ke negara-negara di Afrika Utara.
Su-57 saat ini telah diproduksi dan digunakan oleh Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) dan dilibatkan dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Tahun lalu, UAC menyatakan telah menyiapkan versi ekspor jet tempur Su-57 yang dikenal dengan kode Su-57E.
Pernyataan UAC diperkuat oleh Rosoboronexport yang berupaya untuk melengkapi mitra regional Rusia dan menarik mitra baru untuk program pengembangan dan manufaktur pesawat siluman ini.
Sumber Intelijen Terbuka (OSINT) mencatat, UAC telah mengirimkan Su-57 ke VKS, walau jumlahnya tidak sebanyak jet tempur F-22 maupun F-35 Angkatan Udara Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan jumlah jet tempur J-20 milik China pun, jumlahnya bisa jadi masih lebih sedikit.
Berbagai perkiraan menunjukkan bahwa saat ini VKS memiliki sekitar sepuluh unit Su-57 yang ditugaskan dalam layanannya.
Meskipun demikian, Rusia dan kompleks industrinya terus berupaya untuk melengkapi mitra dan sekutu regional dengan Su-57 yang diminati.
Di benua Afrika, Aljazair dan Mesir disebut sebagai negara yang memiliki hubungan historis dengan pemerintah Rusia dan memiliki peluang untuk memperoleh jet tempur ini.
Rusia pun telah melengkapi jet Su-57 dengan rudal jelajah andala Kh-69.
“Rosoboronexport menerima dengan rasa terima kasih yang besar undangan Mesir untuk berpartisipasi dalam Egypt International Airshow,” kata Alexander Mikheev, CEO Rosoboronexport kepada kantor berita TASS.
Su-57E jelas bukan satu-satunya produk militer unggulan Rusia, karena masih banyak sistem persenjataan mutakhir yang dapt meningkatkan kekuatan angkatan udara maupun angkatan bersenjata negara lain di dunia. (RNS)