AIRSPACE REVIEW – Pesawat angkut strategis Y-20 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) baru-baru ini melakukan demonstrasi udara internasional pertamanya di Pameran Udara Internasional Mesir 2024.
Selama acara tersebut, Y-20 melakukan enam manuver, termasuk menanjak dan menukik secara tajam, belokan sudut tinggi, dan pendaratan cepat. Semua ini menunjukkan kemampuan manuver pesawat yang luar biasa.
Selain itu, Y-20 terbang bersama dengan jet tempur J-10 terbang di atas Piramida Giza sebagai isyarat untuk memperingati persahabatan antara kedua negara dan untuk menarik klien potensial.
Xian Y-20 yang dikenal sebagai “Kunpeng” juga dijuluki “Gadis Gemuk” adalah pesawat angkut militer besar yang dikembangkan oleh Xi’an Aircraft Industrial Corporation untuk PLAAF.
Pengembangannya dimulai pada 2006 dan mulai beroperasi tahun 2017. Ini adalah pesawat angkut strategis berat pertama yang diproduksi di dalam negeri China dan juga pesawat terbesar dibuat di negara tersebut.
Y-20 memiliki kapasitas kargo antara 60 ton hingga 66 ton, dengan panjang 47 meter, tinggi 18 meter, dan lebar sayap 50 meter.
Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin turbofan D-30KP-2 buatan Rusia dan dapat menjalankan misi dalam kondisi cuaca buruk, termasuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang tidak beraspal.
Jangkauannya bervariasi antara 4.500 km dan 10.000 km, tergantung pada muatannya.
Selain peran transportasi militernya, pesawat ini juga dapat digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan misi penjaga perdamaian.
Meskipun utamanya dikembangkan untuk kebutuhan militer China, saat ini Y-20 juga berpotensi untuk diekspor ke negara lain, terutama pasar Timur Tengah dan Afrika.
Mesir sendiri baru saja memutuskan untuk membeli sejumlah jet tempur canggih Chengdu J-10C buatan China, guna menggantikan pesawat tempur F-16 lama angkatan udaranya. (RBS)
Dari sisi desain, dibandingkan ke C 17, Y 20 ini lebih dekat ke Il 76. Tapi gak tahu kalau kapasitas angkut. Kayanya juga mirip ya?
Y-20 bodinya lebih gemuk sehingga payloadnya lebih besar. IL-76 lebih kurus,payload lebih kecil dr Y-20.
Tanda kebangkitan super power yg berikutnya setelah Amerika dan Rusia