Drone Shahed Rusia nyelonong masuk ke ruang udara Polandia, Warsawa langsung kerahkan jet tempur untuk mencegatnya

Polandia kerahkan F-16 untuk mencegat drone RusiaIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Meski berjarak jauh dari Rusia, Polandia senantiasa menyiagakan armada jet tempurnya untuk setiap saat dapat dikerahkan manakala ada target-target tak dikenal terdeteksi memasuki wilayah udara negaranya.

Bagaimanapun, pertempuran antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung lama dan semakin meningkat eskalasinya, membuat semua kemungkinan dapat terjadi, termasuk datangnya rudal maupun drone tak diundang.

Terbukti pada tanggal 4 September 2024, sistem pertahanan udara Polandia mendeteksi adanya pesawat tanpa awak yang nyelonong masuk ke ruang udara Polandia di perbatasan timur dengan Ukraina.

Tak berapa lama, militer Polandia pun langsung mengerahkan jet tempurnya. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia (DORSZ) menyatakan drone tersebut datang pada malam hari.

“Ini adalah malam yang menegangkan bagi seluruh sistem pertahanan udara Polandia karena aktivitas pesawat jarak jauh Rusia yang diamati, yang menyerang target, terutama di Ukraina bagian barat,” DORSZ melaporkan.

Rusia melancarkan serangan gabungan terhadap Lviv dan Kryvyi Rih di Oblast Dnipropetrovsk pada dini hari tanggal 4 September. Serangan tersebut telah mengakibatkan sedikitnya 45 orang cedera dan tujuh orang tewas, termasuk tiga anak-anak, sejauh ini.

Operasi pertahanan udara ini, lanjut DORSZ, merupakan respons langsung terhadap meningkatnya ancaman yang dirasakan di dekat perbatasan Polandia-Ukraina.

Komando Polandia juga menambahkan bahwa peningkatan terbaru aktivitas pesawat jarak jauh Rusia diamati pada malam tanggal 1-2 September.

Ditegaskan bahwa pasukan Polandia telah mengaktifkan semua prosedur yang diperlukan untuk memastikan keamanan wilayah udara mereka dan terus memantau situasi dengan saksama.

Respons militer tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di antara penduduk Polandia. Sebagian besar warga Polandia percaya bahwa militer Polandia harus menembak jatuh objek udara tak dikenal apa pun di wilayah Polandia, meskipun mereka tidak yakin tentang sifat objek tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, setelah serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina, Polandia melaporkan pelanggaran wilayah udaranya oleh objek udara yang disinyalir sebagai drone kamikaze.

Jenderal Maciej Klisz, Komandan DORSZ, menjelaskan bahwa objek tersebut bukan rudal berdasarkan pada lintasan, kecepatan, dan ketinggiannya.

Sumber-sumber di dalam militer Polandia, yang dikutip oleh media nasional, menyatakan bahwa objek mencurigakan itu adalah drone Shahed buatan Iran yang digunakan oleh Rusia dalam serangan terhadap Ukraina.

Disebutkan bahwa drone itu telah berada di wilayah udara Polandia setidaknya selama 30 menit sebelum menghilang.

Menanggapi ancaman-ancaman ini, Polandia terus memperkuat langkah-langkah pertahanan udaranya dan bekerja sama erat dengan sekutu-sekutu NATO.

Militer Polandia berkomitmen untuk melindungi wilayah udaranya dan menanggapi risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas militer Rusia, yang semakin dekat dengan perbatasannya, kata Klisz. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *