India memesan 240 mesin untuk armada pesawat tempur Su-30 MKI, 54% komponen mesin akan dibuat di dalam negeri

Su-30MKIReddit

AIRSPACE REVIEW Komite Keamanan Kabinet India telah menyetujui pembelian 240 unit mesin AL-31FP untuk armada jet tempur Su-30 MKI Angkatan Udara India (IAF) pada 2 September 2024.

Mesin akan disediakan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dengan memanfaatkan 54% komponen mesin dibuat di dalam negeri India.

HAL sejauh ini telah berhasil membangun pesawat Su-30MKI Rusia di dalam negeri sejak Oktober 2000. Perusahaan akan diberikan anggaran untuk menyediakan mesin untuk pesdawat tersebut mulai tahun depan selama periode delapan tahun.

Saat ini, IAF mengoperasikan 271 unit Su-30MKI bermesin ganda. India membeli 49 unit Su-30MKI dari perusahaan Irkut Rusia antara tahun 1997 dan 2008.

Sementara 222 unit Su-30MKI diproduksi oleh India melalui lisensi dari Rusia di fasilitas Koraput di negara bagian Odisha.

Armada Su-30 MKI telah digunakan selama 25 tahun. Pesawat tersebut telah menjalani perawatan, perbaikan, dan perombakan selama kurun waktu tersebut.

India pertama kali berhasil melakukan perombakan jet tempur Su-30 MKI di dalam negeri pada tahun 2018.

Su-30MKI ditenagai oleh dua mesin turbojet Al-31FP. Setiap mesin menghasilkan daya dorong afterburn penuh sebesar 12.500 kgf.

Dengan mesin yang dilengkapi vektor dorong tersebut, Su-30MKI dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 1,9 dalam penerbangan horizontal dan menanjak 300 m/detik.

Pesawat ini memiliki jangkauan terbang maksimum tanpa pengisian bahan bakar sejauh 3.000 km. Sistem pengisian bahan bakar di pesawat Su-30MKI menghasilkan jangkauan maksimum 8.000 km dengan dua kali pengisian bahan bakar.

Dilengkapi RWR buatan dalam negeri

Selain membuat pesawat secara lisensi dan komponen mesin, India juga telah berhasil membuat rudal dan bom untuk melengkapi armada Su-30MKI.

Tidak hanya itu, perusahaan India juga akan memproduksi Penerima Peringatan Radar (Radar Warning Receiver/RWR) DR-118 untuk jet tempur Sukhoi Su-30MKI.

Untuk hal ini perusahaan India, Bharat Electronics Limited (BEL), telah mendapatkan kontrak untuk proyek tersebut pada Maret tahun lalu.

Disebutkan bahwa produksi RWR domestik ini merupakan suatu lompatan yang signifikan dalam kemampuan pengembangan sistem Perang Elektronik (EW) untuk pesawat tempur India.

RWR DR-118 dirancang oleh Combat Air Systems Design & Integration Center (CASDIC). Sementara BEL bertindak selaku industri yang akan memproduksi peralatan tersebut, membuat suku cadang, dan perakitannya.

Kementerian Pertahanan India mengonfirmasi produksi RWR DR-118 oleh BEL senilai INR 3.000 Crore (364 juta USD) telah disepakai dalam proyek Sistem Peperangan Elektronik Terpadu Himshakti.

Kontrak lain yang juga ditandatangani antara Kementerian Pertahanan India dan BEL adalah untuk penyediaan Radar Tenaga Medium Arudhra yang dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India.

Arudhra merupakan radar array bertahap multifungsi 4D yang digerakkan dengan kemudi elektronik. Radar ini akan digunakan untuk pengawasan, deteksi, dan pelacakan target udara. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *