India dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan pembelian 26 jet tempur Rafale M pada akhir tahun ini

Rafale MAFP

AIRSPACE REVIEW – India dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan pembelian 26 jet tempur Rafale M untuk Angkatan Laut India (IN) pada akhir tahun ini.

Mitra dari Tim Rafale, Dassault, Thales, dan Safran dilaporkan telah menyelesaikan diskusi dengan Pemerintah India untuk rencana akuisisi tersebut.

Armada Rafale M nantinya akan dioperasikan di kapal induk INS Vikrant. IN mengumumkan pemilihan Rafale M dari Dassault Aviation pada Juli 2023.

“Saya pikir kita dapat mengharapkan kontrak lain (untuk Rafale) sebelum akhir tahun. Saya harap demikian,” kata CEO Dassault Aviation Eric Trappier kepada saluran TV Europe 1 pada 31 Agustus lalu, berselang dua hari setelah penandatanganan kontrak di Serbia untuk 12 jet Rafale.

Eric Trappier tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud, tetapi satu-satunya kontrak potensial yang ada saat ini adalah Angkatan Laut India.

Pabrikan pesawat Prancis serta mitranya Thales dan Safran telah menyelesaikan diskusi dengan New Delhi untuk penjualan 26 Rafale Marine, kata sumber kepada La Tribune.

Tim telah menguasai teknologi roda pendaratan yang diperkuat titanium untuk memenuhi kondisi pendaratan dan lepas landas di dek kapal induk.

Namun, meskipun negosiasi untuk pesawat telah diselesaikan, Dassault Aviation masih harus menunggu akhir negosiasi antara MBDA dan Kementerian Pertahanan India untuk pasokan rudal bagi Rafale Marine.

Dalam transaksi dengan otoritas India ini, ada kemungkinan Prancis akan menjual satu atau dua Rafale Marine bekas dari 26 unit. Pesawat tersebut dapat digunakan untuk melatih pilot untuk Angkatan Laut India.

Kontrak ini juga nantinya dapat memungkinkan Angkatan Laut Prancis yang memiliki tiga armada Rafale (36 unit) untuk memesan pesawat baru untuk menggantikan Rafale M pertama yang mulai beroperasi pada tahun 2002, serta empat pesawat yang telah jatuh.

Sebelumnya pada 30 Oktober 2023, Airspace Review memberitakan bahwa India telah memulai proses akuisisi formal untuk 26 jet tempur Rafale M dan peralatan terkait dari prancis.

Surat Permintaan (LoR) telah dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan India kepada Direktorat Jenderal Persenjataan Prancis untuk usulan pengadaan jet tempur bagi Angkatan Laut India tersebut.

New Delhi berniat mengakuisisi 26 jet Rafale M yang terdiri dari 22 jet berkursi tunggal dan 4 jet latih berkursi ganda.

Pengadaan ini juga sekaligus dengan persenjataan, simulator, suku cadang, pelatihan kru, dan dukungan logistik.

LoR untuk kesepakatan antarpemerintah, yang melibatkan pengadaan jet produksi Dassault Aviation, dilakukan segera setelah Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengunjungi Prancis pada 10-11 Oktober lalu.

“Prancis akan merespons dengan tawaran, harga, dan rincian lainnya dalam beberapa bulan. Setelah kontrak ditandatangani setelah negosiasi biaya dan persetujuan terakhir dari Komite Keamanan Kabinet, pengiriman akan dimulai dalam tiga tahun,” kata seorang sumber.

Pada saat yang sama, Mazagon Docks (MDL) juga telah memulai negosiasi dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk pembangunan tiga kapal selam diesel-listrik Scorpene.

Pejabat tinggi Grup Angkatan Laut Prancis saat ini berada di India untuk membahas proyek kapal selam di mana New Delhi menginginkan setidaknya 60% komponen kapal selam tersebut berasal dari dalam negeri India.

Angkatan Laut India berharap kedua kesepakatan pengadaan alutsista tersebut ditandatangani dalam tahun fiskal 2023. Sebab, Angkatan Laut India sedang bergulat dengan jumlah pesawat tempur yang tidak memadai untuk beroperasi dari dua kapal induknya, yaityu INS Vikramaditya buatan Rusia dan INS Vikrant buatan India.

Angkatan Laut India saat ini hanya memiliki 40 dari 45 jet MiG-29K yang dibeli dari Rusia mulai tahun 2009.

Sementara pesawat tempur berbasis dek bermesin ganda yang sedang dikembangkan oleh DRDO kemungkinan akan memakan waktu setidaknya satu dekade untuk dapat beroperasi penuh.

Demikian pula, Angkatan Laut juga hanya memiliki enam kapal selam kelas Kilo Rusia dan empat kapal selam HDW Jerman di armada konvensionalnya, selain enam kapal selam Scorpene baru. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *