AIRSPACE REVIEW – Mengurangi ketergantungan akan bantuan Barat, industri pertahanan Ukraina terus berupaya mengembangkan produk secara mandiri. Salah satunya adalah drone kamikaze, wahana yang terbukti efektif dalam Perang Rusia-Ukraina.
Drone yang dikembangkan di dalam negeri tersebut bernama SkyFall, dikembangkan oleh StarkDefence, sebuah perusahaan Ukraina yang mengkhususkan diri dalam desain pesawat nirawak.
Proyek SkyFall saat ini sedang dalam tahap pengembangan dan pengujian.
Teknisi StarkDefence berfokus pada penilaian kinerja sistem pemandu dalam berbagai kondisi, serta aspek yang terkait dengan unit tempur dan protokol keselamatan.
Sistem SkyFall mencakup stasiun kendali dengan berisi tiga hingga lima drone kamikaze.
Drone ini dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan benteng pertahanan lawan pada jarak antara 40 km dan 60 km.
SkyFall dilengkapi dengan hulu ledak seberat 5 kg, dapat berupa bahan peledak atau HEAT-Frag (antitank).
Sistem pemandu drone ini mampu menargetkan objek yang bergerak atau diam, baik siang maupun malam.
Drone kamikaze ini paling efektif jika dikoordinasikan dengan drone pengintai untuk mendeteksi target dan mengirimkan sinyal.
Fitur inovatif drone ini adalah kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal, yang menghilangkan kebutuhan akan perangkat peluncur khusus seperti ketapel.
Kelebihan lain dari SkyFall adalah kemampuannya untuk membatalkan misi jika target telah hancur atau telah meninggalkan area tersebut.
Dalam kasus seperti itu, drone dapat kembali ke pangkalannya dan siap digunakan kembali setelah mengisi ulang baterainya. Fitur ini memaksimalkan efektivitas drone sekaligus mengurangi kerugian yang tidak perlu. (RBS)