AIRSPACE REVIEW – Pasukan Rusia terlihat menggunakan howitzer D-1, senjata artileri peninggalan Perang Dunia II yang telah berusia sekitar 80 tahun, portal Ukraina Defense Express memberitakan.
Seperti diketahui, karena kebutuhan peralatan perang yang sangat tinggi, Rusia tak segan-segan mengerahkan lagi senjata-senjata lawasnya untuk mendukung pasukannya yang sedang berperang di wilayah Ukraina.
Howitzer D-1 diproduksi Uni Soviet dari tahun 1943 hingga 1949.
Senjata artileri ini memiliki laras 152 mm dan mampu menembakkan peluru hingga jarak 12,4 km (7,7 mil), termasuk peluru berdaya ledak tinggi, fragmentasi, dan penembus lapis baja.
Dengan berat 3.600 kg, howitzer D-1 membutuhkan delapan personel dan memiliki kereta luncur terpisah untuk stabilitas dan penempatan ulang yang cepat.
Senjata ini memiliki kecepatan moncong 508 m/detik dan dapat menembakkan hingga 3 peluru per menit. (RNS)