Tak sebesar Orlyonok atau Lun, Rusia kembangkan ekranoplan baru Orion-25 untuk sipil dan militer

Orion-25 ekranoplan RusiaVPK

AIRSPACE REVIEW – Semasa Uni Soviet masih berdiri, negara Beruang Merah ini terkenal dengan pengembangan wahana Ground-Effect Vehicle (GEV) atau populer disebut juga sebagai ekranoplan.

Di antara produknya yang legendaris adalah ekranoplan raksasa KM (Kaspian Monster) dan Lun. Sedikit lebih kecil adalah Orlyonok yang sempat diproduksi terbatas untuk Angkatan Laut Uni Soviet.

Wahana ekranoplan ini dapat terbang di permukaan datar apa pun. Dengan ketinggian melayang bervariasi dari permukaan tanah, permukaan air atau lapisan es, sesuai dengan ukuran kendaraan.

Konsumsi bahan bakar ekranoplan terbilang jauh lebih irit dibandingkan pesawat terbang konvensional, karena memanfaatkan faktor dari fenomena ground effect.

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991, pengembangan ekranoplan diteruskan oleh Rusia. Namun dimensinya tak besar lagi.

Salah satu produk ekranoplan terbaru yang tengah dikembangkan adalah Orion-25. Ekranoplan ini dirancang oleh perusahaan EO Orion dan dibangun di Pabrik Teknik Petrozavodsk “Avangard” LLC (bekas pabrik pembuatan kapal).

Prototipe Orion-25 telah menjalani uji melayang di permukaan danau Onega di Teluk Petrozavodsk pada bulan Februari 2023, tahun lalu.

Selama uji coba, perusahaan mengundang perwakilan dari calon pengguna potensial, mereka adalah Dinas Penjaga Perbatasan Rusia, Kementerian Situasi Darurat, dan Kementerian Pertahanan Rusia.

Wahana Orion-25 dapat digunakan untuk melindungi perbatasan dan bantuan bencana alam, ekspedisi ilmiah atau saat mengantarkan pekerja ke tempat-tempat yang sulit dijangkau.

Secara struktural, Orion-25 merupakan pengembangan dengan peningkatan ukuran dari wahana sebelumnya Orion-20 yang juga dibuat oleh EO Orion.

Orion-25 memiliki skema serupa dengan Orion-20, dibekali dua mesin turboprop (dari jenis yang tidak disebutkan namanya) yang dipasang di depan badan pesawat.

Wahana ini memiliki berat lepas landas maksimum 14 ton dan mampu mengangkut 30 penumpang.

Orion-25 dapat terbang melayang dengan kecepatan maksimum hingga 500 km/jam, beroperasi hingga jarak 3.600 km atau durasi penerbangan selama 11 jam.

Sebelum proyek Orion-25, EO Orion telah membangun prototipe Orion-20 di tahun 2012, dan sempat menjalani uji coba melayang pertama pada Maret 2014, juga di permukaan di Danau Onega.

Tetapi proyek tersebut dihentikan setelah terjadi kecelakaan serius pada tanggal 1 Agustus 2015.

Orion-20 ini dilengkapi dengan dua mesin turboprop Walter M601E buatan Ceko di depan badan pesawat. Kemudian ditambahkan satu mesin turboprop TVD-10B di bagian belakang atas badan pesawat untuk versi Orion-20 lainnya.

Wahana terbang unik ini memiliki lebar sayap 20,6 m, panjang 22,2 m, dan berat lepas landas maksimum 13 ton dengan muatan kargo mencapai 3 ton atau mengangkut 20 orang penumpang.

Mengenai riwayatnya, EO Orion mulai didirikan pada tahun 1998 oleh sekelompok insinyur dari Biro Desain Pusat RE Alekseyev SEC, mencoba melanjutkan pekerjaan dalam spesialisasi ekranoplan.

Beberapa proyek ekranoplan berukuran kecil yang telah dikembangkan oleh EO Orion adalah Orion-10, Orion-12, dan Orion-14 termasuk juga Orion-20 dan Orion-25.

Di antara pengguna produknya adalah Dinas Penjaga Perbatasan Federal FSB Rusia, di mana pada awal tahun 2010 telah menerima tujuh ekranoplan Orion-12P.

Sejumlah Orion-12 telah dikirim ke Iran pada 2014. Menyusul kemudian, sebanyak enam ekranoplan versi Orion-14 juga di ekspor ke Iran pada tahun 2016. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *