AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat AS (US Army) belum lama ini melakukan uji coba untuk pertama kalinya terhadap tank ringan M10 Booker untuk diangkut via udara menggunakan pesawat Boeing C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara AS (USAF).
Uji coba ini untuk misi penyebaran cepat, yang memungkinkan M10 Booker dipindahkan secara efisien melalui transportasi udara, sehingga meningkatkan kemampuan US Amry untuk memproyeksikan kekuatan lapis bajanya ke seluruh dunia dengan cepat.
Pelaksanaan uji coba ini dilakukan oleh tentara AS dari Garda Nasional Udara Carolina Utara yang dilaksanakan di pangkalan Garda Nasional Udara Carolina Utara, Bandara Internasional Charlotte.
Tank ringan M10 Booker beratnya sekitar 42 ton, jauh lebih ringan dari pada tank tempur utama (MBT) M1 Abrams yang beratnya sekitar 70 ton.
Perbedaan berat substansial ini (28 ton) memberikan M10 keuntungan yang cukup besar dalam hal penyebaran yang cepat.
Bobot yang lebih ringan memungkinkan transportasi udara yang lebih efisien, sehingga dua M10 dapat diangkut secara bersamaan dalam perut C-17.
Sebaliknya, bobot M1 Abrams yang lebih berat, hanya satu unit yang dapat diangkut C-17 dan memerlukan logistik yang lebih khusus pula.
Mengenai M10 Booker adalah tank ringan yang dikembangkan untuk Angkatan Darat AS, dirancang dan diproduksi oleh perusahaan GDLS (General Dynamics Land Systems).
Untuk persenjataan utamanya, M10 dibekali kanon kaliber 105 mm yang dapat menembakkan peluru APDS (Armour-Piercing Discarding Sabot) dan HE (High Explosive).
Dengan jarak tembak maksimum 1,8 km untuk APDS dan 4 km untuk HE. APDS adalah jenis proyektil energi kinetik dengan putaran stabil untuk perang antilapis baja.
Turret M10 menampung tiga awak termasuk seorang komandan, penembak, dan pemuat munisi, sementara pengemudi duduk terpisah di bagian depan turret.
Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan M10 adalah arsitektur turretnya yang didasarkan pada tank tempur utama M1. Menggunakan sistem pengendalian tembakan M1A2 Sep V3 dan CITV (Commander’s Independent Thermal Viewer).
Sistem perlindungan M10 Booker dilengkapi dengan panel lapis baja tambahan dan perlindungan bawah kendaraan terhadap ranjau dan alat peledak improvisasi (IED).
Untuk mobilitasnya, M10 didukung oleh mesin diesel MTU yang menghasilkan 800 hp dan menggunakan sistem transmisi cross–drive Allison 3040 MX.
Untuk kinerjanya, M10 dapat melaju dengan kecepatan maksimum 65 km/jam, memiliki jangkauan sejauh 305 km dan dapat beroperasi selama 24 jam penuh.
Sementara untuk Boeing C-17 Globemaster III adalah pesawat angkut militer yang sangat serbaguna yang mampu mengangkut hingga sekitar 78 ton kargo.
Hal ini memungkinkannya mengangkut peralatan berat, termasuk dua tank ringan M10 Booker atau satu M1 Abrams dalam satu penerbangan.
Kapasitas angkut pesawat yang kuat dan kemampuan untuk memuat dan membongkar kendaraan besar dengan cepat ini meningkatkan mobilitas strategis militer AS.
Kemampuan ini sangat penting untuk mengerahkan pasukan lapis baja dengan cepat dan efisien ke berbagai lokasi global, memastikan militer dapat merespons dengan cepat terhadap ancaman yang muncul atau kebutuhan operasional. (RBS)