AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Australia telah memutuskan untuk mempercepat pengembangan kendaraan bawah laut otonom ekstra besar Ghost Shark XL-AUV, menandai langkah signifikan dalam memperkuat kemampuan pertahanan bawah lautnya.
Pada 5 Agustus 2024, Departemen Pertahanan Australia mengumumkan penandatanganan kontrak kerja awal dengan Anduril Australia untuk mempercepat pengembangan varian produksi Ghost Shark XL-AUV (extra-large autonomous undersea vehicle).
Anduril Australia akan segera membangun fasilitas manufaktur di Australia, yang memungkinkan produksi seri pertama Ghost Shark pada akhir tahun 2025.
Fasilitas ini akan memproduksi varian militer Ghost Shark XL-AUV untuk Departemen Pertahanan Australia dan sekutunya, serta varian komersial dan versi ekspor kendaraan bawah laut ini.
Dalam proyek strategis ini, pemerintah Australia dan Anduril Australia masing-masing menginvestasikan 20,1 juta AUD atau sekitar13 juta dolar AS, untuk memperluas rantai pasokan dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk produksi Ghost Shark.
Sebelumnya, Anduril Australia dan pemerintah Australia masing-masing telah menginvestasikan 70 juta AUD dalam pengembangan awal Ghost Shark ini.
Program Ghost Shark dipimpin oleh Anduril bekerja sama dengan Angkatan Laut Kerajaan Australia (RAN), Defence Science and Technology Group (DSTG), dan Advanced Strategic Capabilities Accelerator (ASCA).
Proyek ini memobilisasi tim insinyur Australia dan lebih dari 42 perusahaan lokal untuk merancang, menguji, dan memproduksi drone bawah laut ini.
Ghost Shark dirancang sebagai kemampuan modular dan multiguna, yang mampu merespons secara fleksibel persyaratan misi Angkatan Pertahanan Australia (ADF).
Kehadiran Ghost Shark diharapkan dapat menyediakan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang berkelanjutan kepada RAN sambil meningkatkan kemampuan serangan bawah lautnya. -RBS-