AIRSPACE REVIEW – Direktur Jenderal Rostec, Sergei Chemezov, pada 29 Juli mengumumkan bahwa integrasi drone ke dalam persenjataan Su-57 Felon telah dilaksanakan.
Pengembangan ini bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan fungsionalitas jet tempur siluman tersebut untuk tugas tempur di Ukraina, yang mencakup penargetan infrastruktur utama dan titik logistik.
Sebelumnya, pada peringatan 85 tahun Biro Desain Sukhoi pada 29 Juli 2024 lalu menyoroti sejumlah kemajuan pesawat tempur generasi kelima Rusia ini.
Alexander Dibin, Wakil Kepala Desainer sistem informasi dan kontrol di Sukhoi, memperkenalkan sistem komputasi canggih pada pesawat tersebut.
Sistem ini memproses informasi dari berbagai sumber di dalam pesawat (stasiun optik dan radar, kontrol senjata, navigasi, dan pengintaian), yang meningkatkan kemampuan pilot untuk mengendalikan pesawat dan memanfaatkan persenjataannya secara efektif.
United Aircraft Corporation (UAC) juga mengumumkan peningkatan fungsionalitas Su-57 untuk menjalankan misi tempur di Ukraina dengan lebih baik.
Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pesawat dalam kondisi pertahanan udara musuh yang kuat, memanfaatkan fitur siluman dan kemampuan bertahannya yang meningkat.
Menurut UAC, Su-57, bagian dari unit tempur utama Angkatan Udara Rusia, beroperasi bersama dengan Su-34 dan Su-35.
Kombinasi ini memungkinkan respons komprehensif terhadap ancaman yang muncul, dengan Su-34 bertindak sebagai “pekerja keras” yang sering kali diimbangi oleh Su-35.
Rostec yang mengawasi UAC, juga tengah berupaya mengintegrasikan drone tempur ke dalam persenjataan Su-57 untuk memperluas kemampuannya.
Biro Desain Sukhoi tengah mengembangkan sistem canggih seperti pesawat serang strategis tak berawak S-70 Okhotnik.
Integrasi pesawat tempur nirawak ke dalam jet tempur siluman Su-57 Felon diperkirakan akan berdampak pada operasi Rusia di Ukraina, meningkatkan ketepatan dan koordinasi serangan terhadap infrastruktur penting dan target logistik.
Kombinasi fitur siluman Su-57 dengan kemampuan pesawat nirawak dapat mempersulit kemampuan pertahanan Ukraina untuk melawan serangan ini.
Namun, dengan hanya sekitar 15-20 pesawat Su-57 yang beroperasi, setiap pesawat merupakan aset bernilai tinggi. Menjadi target utama Ukraina untuk menjatuhkannya. -RBS-