AIRSPACE REVIEW – Produsen pesawat asal Brasil, Embraer, tengah mengincar Angkatan Udara Mesir (EAF) sebagai calon pelanggan untuk pesawat angkut militer C-390 Millennium miliknya.
Langkah strategis ini menyusul perjanjian kerja sama industri yang baru-baru ini ditandatangani antara Mesir dan Brasil guna meningkatkan hubungan bilateral dan mendorong transfer teknologi, Military Africa mewartakan (23/7).
Sebelumnya, pada 20 hingga 22 Mei, ibu kota Mesir menjadi tuan rumah bagi delegasi menteri dan bisnis penting dari Brasil.
Selama kunjungan ini, nota kesepahaman ditandatangani antara Brasilia dan Organisasi Arab untuk Industrialisasi (AOI), entitas utama dalam Kementerian Pertahanan Mesir.
Sementara transfer teknologi dalam teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) menjadi agenda, fokus utamanya adalah kerja sama pertahanan.
Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan bagi beberapa perusahaan Brasil yang didukung oleh Kamar Dagang Arab-Brasil (ABCC).
Pesawat angkut militer KC-390 buatan Embraer berada di garis depan peluang ini.
Diketahui, KC-390 merupakan pesaing langsung bagi C-130J Super Hercules yang diproduksi oleh perusahaan AS Lockheed Martin.
Dengan kapasitas muatan melebihi 20 ton, KC-390 yang bermesin jet ganda menawarkan alternatif yang menarik dibandingkan C-130J bermesin empat turboprop.
Embraer disebut-sebut bermaksud untuk menggagalkan kesepakatan yang dicapai pada bulan Januari 2024 antara Washington dan Kairo untuk penjualan potensial selusin C-130J.
Kontrak senilai 2,2 miliar AS ini, yang dibiayai melalui program Penjualan Militer Asing (FMS) AS , menghadapi pengawasan dari Senator Republik Rand Paul, yang menyuarakan kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia Mesir.
Namun, Mesir, yang sudah mengoperasikan campuran C-130 lama, berada dalam posisi yang baik untuk menyerap pesawat dan layanan tambahan ke dalam angkatan bersenjatanya.
Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan, pemerintah Mesir telah meminta pembelian 60 mesin turboprop Rolls Royce AE-2100D, dengan 12 di antaranya sebagai suku cadang.
Akuisisi ini akan meningkatkan kemampuan pengangkutan udara Mesir secara signifikan, sehingga memungkinkannya untuk memindahkan pasokan, peralatan, dan personel secara efisien.
Kairo sendiri secara aktif mencari kesepakatan ofset dan mengupayakan transfer teknologi militer.
Pada bulan Mei 2023, JanesINTEL melaporkan adanya negosiasi yang sedang berlangsung antara Angkatan Udara Brasil dan delapan negara, termasuk Mesir, untuk penjualan pesawat angkut taktis Embraer KC-390.
Brosur C-390 Millennium terbaru Embraer secara mencolok menampilkan Mesir sebagai pengguna C-390. Pencantuman ini telah memicu spekulasi tentang status resmi Mesir sebagai pelanggan baru mereka. -RBS-