AIRSPACE REVIEW – Jerman telah resmi memesan 80 self-propelled howitzer (SPH) 155 mm, yang dikenal sebagai RCH 155, dari kontraktor pertahanan Eropa KNDS.
Pengadaan sistem artileri medan bergerak ini merupakan sebagai pengganti sistem yang sama milik Angkatan Darat Jerman yang telah disumbangkan ke Ukraina.
Pada akhir 2022, Jerman mengirimkan 18 unit RCH 155. Selanjutnya pada Februari 2024, Jerman kembali mengirimkan transfer 18 RCH 155 ke Ukraina, sehingga totalnya menjadi 36 unit sebagai bagian dari paket bantuan militer
Mengenai RCH 155 (Remote Controlled Howitzer 155) adalah sistem artileri canggih yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman Krauss-Maffei Wegmann (KMW), yang sekarang menjadi bagian dari usaha patungan KNDS dengan perusahaan Prancis Nexter.
Sistem ini dipasang pada sasis kendaraan lapis baja Boxer 8×8, sehingga memberikannya mobilitas dan fleksibilitas tinggi.
RCH 155 dilengkapi meriam 155 mm L/52 yang mampu menembakkan hingga sembilan peluru per menit, dengan jangkauan tembak 40 km menggunakan amunisi standar dan hingga 54 km dengan amunisi jarak jauh.
RCH 155 mengintegrasikan Modul Senjata Artileri (AGM) otomatis yang secara signifikan mengurangi beban kerja kru dan memungkinkan penyebaran dan operasi yang cepat.
Kemampuan canggih sistem ini mencakup tembakan saat bergerak, beberapa putaran dengan dampak simultan (MRSI), dan mode tembakan langsung untuk pertempuran jarak dekat. -RBS