AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Uzbekistan dilaporkan tengah menguji kendaraan pengangkut personel lapis baja Arslon 8×8 dan Tarlon-M 4×4 pertama yang diproduksi di dalam negeri.
Kedua kendaraan lapis baja modern ini segera dimiliki oleh Angkatan Darat Uzbekistan, namun jumlah masing-masing yang diakuisisi tak diungkapkan.
Mengenai panser Arslon versi APC, di dalam lambungnya dapat membawa delapan pasukan bersenjata dan tiga awak.
Bergantung pada konfigurasinya, panser APC ini memiliki berat antara 32 dan 35 ton dan memiliki perlindungan antiranjau pada level 4a/4b, setara dengan ledakan 10 kilogram TNT.
Arslon dilengkapi dengan modul tempur otomatis yang mampu membidik siang dan malam. Kendaraan ini dipersenjatai dengan kanon 30 mm dan senapan mesin 7,62 mm.
Sementara untuk kendaraan lapis baja Tarlon-M, memiliki berat kisaran 13,5 hingga 14,5 ton. Kabinnya dapat menampung delapan pasukan termasuk pengemudi.
Tarlon-M dilengkapi dengan sistem komunikasi digital dan satelit, serta modul tempur dengan senapan mesin berat kaliber 14,5 mm.
Kendaraan memiliki tenaga mesin sebesar 155 hp, yang memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum 105 km/jam dan jarak tempuh sejauh 750 km.
Tarlon-M dirancang untuk berpatroli dan melakukan tugas-tugas khusus di daerah berbahaya. Kendaraan ini juga digunakan untuk dukungan tembakan bagi kelompok-kelompok bergerak.
Hingga tahun 2023, inventaris kendaraan tempur lapis baja milik Angkatan Darat Uzbekistan kebanyakan adalah produk buatan era Uni Soviet, seperti BRDM-2 dan panser BTR-60/70/80.
Sementara kendaraan lapis baja modern jenis MRAP juga telah dimiliki. Mereka adalah Cougar 4×4 dan MaxxPro buatan AS, lalu Ejder Yalcin dari Turkiye, Typhoon-K 4×4 dari Rusia. -RBS-