Taktik pilot Su-34NVO Rusia menyerang sasaran di Ukraina dengan bom FAB-3000M-54: Penuh risiko dan siap jadi santapan Patriot PAC-2

Su-34Vitaly V. Kuzmin

AIRSPACE REVIEW – Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung 2,5 tahun sejak Februari 2022 menyisakan banyak cerita yang tak akan habis dikupas setelah perang ini berakhir nantinya.

Setiap hari, pertempuran sengit terjadi, termasuk pertempuran udara di mana Ukraina pada akhirnya lebih banyak bertahan mengandalkan sistem pertahanan udara sumbangan AS dan negara-negara NATO.

Peperangan mungkin akan sedikit berubah ketika Angkatan Udara Ukraina mulai menggunakan puluhan jet tempur F-16 sumbangan dari negara-negara mitra, walau kemampuan dari pilotnya sendiri masih dipertanyakan.

Secara konsep dasar, pilot akan mahir dengan pesawatnya setelah mencapai jam terbang yang tinggi dan penguasaan sistem secara menyeluruh. Pilot yang sudah mencapai jam terbang tinggi di pesawat tempur lain sebelumnya, mungkin akan punya modal lebih. Berbeda halnya bagi para pilot muda yang baru dididik untuk menjadi penerbang tempur.

Sementara itu, Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) terus mengerahkan pesawat-pesawat tempur, pembom, maupun pembom tempur ke wilayah udara Ukraina yang penuh risiko dan dapat menjadi misi one way ticket.

Kita melihat pada awal pertempuran, pesawat tempur maupun helikopter Rusia sangat berani masuk ke wilayah udara Ukraina dengan ketinggian rendah.

Akibatnya, hampir tiap hari kita menyaksikan berita yang melaporkan aset-aset udara Rusia yang berharga tersebut menjadi santapan sistem pertahanan udara Ukraina, mencakup sistem pertahanan udara jarak sedang maupun sistem rudal antipesawat jarak pendek model rudal panggul (MANPADS).

Di awal pertempuran, kita menyaksikan bagaimana pilot pesawat pembom tempur Su-34 Rusia digelandang oleh pasukan Ukraina usai melakukan eject dari pesawatnnya yang tertembak rudal.

Kejadian seperti itu terus berulang menyebabkan pesawat-pesawat tempur Rusia berguguran. Demikian juga dengan helikopter Beruang Merah yang banyak menjadi tumbal rudal Ukraina.

Akan tetapi, bukanlah Rusia apabila langsung ciut dan tidak meneruskan serangan. Seolah tak pernah kekuarangan pesawat, Moskow terus mengirimkan armada pembom tempur Su-34 khususnya untuk melaksanakan misi pengeboman.

Bermodal bom-bom berpemandu, Su-34 melancarkan serangan ke berbagai target di Ukraina. Yang terbaru, misi ini dilakukan dengan melibatkan armada Su-34NVO (New Version for Operations), yakni Su-34 yang telah ditingkatkan dalam hal sistem navigasi dan peralatan eksternalnya.

Analis militer Yevgeny Damantsev dikutip Bulgarian Military menyebut, para pilot Su-34NVO telah menemukan cara untuk memperluas jangkauan bom FAB-3000M-54 yang mereka gunakan. Ini adalah bom luncur seberat tiga ton yang diperkenalkan pertama kali pada awal 2023.

FAB-3000M-54 dilengkapi dengan UMPK (Universal Gliding and Correction Module) yang mengubahnya dari bom konvensional menjadi bom presisi.

Dikatakan bahwa para pilot Su-34NVO Rusia membawa terbang pesawat tersebut hingga mencapai ketinggian 14.500 – 15.500 m (47.500 – 50.850 kaki).

Dengan sedikit manuver menanjak para pilot Su-34NVO kemudian melepaskan bom FAB-3000M-54 yang dibawanya. Cara pengeboman dengan manuver ini dapat memperluas jangkauan bom hingga 70-80 km.

Hanya saja, lanjutnya, metode ini mempunyai risiko tersendiri di mana Su-34NVO dapat menjadi sasaran awak sistem pertahanan udara Patriot PAC-2 GEM-T/C Ukraina yang sanggup melahap target udara hingga ketinggian 24.000 m (79.000 kaki).

Keberhasilan pengemboman oleh pesawat Rusia, ditentukan oleh taktik dan perhitungan matang di mana mereka bisa terhindar dari sergapan rudal Ukraina dari bawah. Risiko terburuk, pesawat dan pilot-pilot Rusia tak bisa kembali pulang ke negaranya.

Menyadari serangan udara yang semakin masif dilakukan oleh Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus mendesak negara-negara pendukung untuk memperkuat sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk jet tempur F-16 dan sistem rudal pertahanan udara berbasis darat.

Sementara mengenai Su-34NVO, merupakan versi modifikasi Su-34 berdasarkan pengalaman tempur di Ukraina dan kebutuhan VKS. Pesawat ditenagai dua mesin turbofan Saturn AL-31F, yang masing-masing memberikan daya dorong sekitar 123 kN (27.600 lbf) dengan afterburner.

Mesin ini memungkinkan pesawat mencapai kecepatan maksimum Mach 1,8 (1.900 km/jam) dan mampu menempuh jarak sekitar 4.000 km (2.485 mil) tanpa mengisi bahan bakar.

Menarik untuk menantikan apakah F-16 Ukraina dapat menjadi Game Changer dalam perang intensitas tinggi Rusia-Ukraina. Terlebih ketika pesawat ini sudah diizinkan untuk digunakan Ukraina guna menyerang teritorial Rusia.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengultimatum bahwa pasukannya akan menembak seluruh jet F-16 di pangkalan mereka sebelum pesawat ini diterbangkan. Keterlibatan NATO dan AS, tandas Putin, hanya memperpanjang masa perang yang tidak tahu sampai kapan berujungnya. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *