Program jet tempur generasi keenam AS maju-mundur, proyek F/A-XX Angkatan Laut akan dimusnahkan?

F/A-XXBoeing

AIRSPACE REVIEW – Militer Amerika Serikat menghadapi kecemasan yang tinggi akan pengembangan jet tempur generasi keenam yang membutuhkan anggaran besar. Masalah utamanya adalah pemotongan anggaran yang dapat berdampak pada ketidakpastian program pengembangan pesawat tempur generasi berikutnya yang lebih canggih ini.

Di sisi yang lain, AS juga menyadari kemajuan pesat China, baik dalam hal peningkatan anggaran militer dan kemajuan teknologinya, sebagai adidaya seteru yang sudah mulai mengambil alih peran Rusia sebagai pesaing utama AS.

Setelah sejumlah polemik mencuat terkait pengembangan jet tempur generasi keenam untuk Angkatan Udara AS (USAF) yang dikenal sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD), program serupa untuk Angkatan Laut AS (US Navy) pun, F/A-XX, kini mulai ikut terimbas.

US Navy disinyalir akan mengalami pemotongan anggaran pada tahun fiskal berikutnya. Anggota Senat AS mengusulkan untuk memotong hampir 90 persen lebih sedikit dari yang diminta untuk program F/A-XX.

Rancangan baru undang-undang kebijakan pertahanan tahunan atau dikenal sebagai Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) untuk Tahun Anggaran 2025 yang dirilis oleh Komite Angkatan Bersenjata Senat minggu lalu, memberikan otorisasi sebesar 53,828 juta USD untuk program Pesawat Tempur Generasi Berikutnya.

US Navy sebelumnya mengajukan 453,828 juta USD untuk F/A-XX dalam tahun fiskal mendatang yang akan diketok pada 1 Oktober tahun ini, lapor Aviation Week.

Permintaan awal US Navy sebesar 453,828 juta USD untuk F/A-XX pada Tahun Anggaran 2025 ini sebenarnya jauh lebih rendah dari 1,53 miliar USD yang diajukan dalam proposal anggaran Tahun Anggaran 2024.

Wakil Menteri Angkatan Laut Erik Raven pada Maret lalu menyatakan, program F/A-XX merupakan investasi prioritas untuk meningkatkan kapabilitas US Navy. Oleh karenanya, US Navy tetap berkomitmen terhadap Program F/A-XX dalam jangka panjang.

Mengacu pemberitaan Breaking Defense pada Desember tahun lalu, US Navy telah menyelesaikan Fase Penyempurnaan Konsep dan telah memasuki Pematangan Desain.

Saat itu, Boeing, Lockheed Martin, dan Northrop Grumman diketahui ikut berkompetisi. Sementara General Electric dan Pratt & Whitney bersaing dalam penyediaan mesinnya.

Sementara itu The War Zone mencatat, rancangan NDAA Senat kemungkinan masih akan berkembang lebih lanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Hal itu mengingat perlunya rekonsiliasi dengan rancangan undang-undang pendamping yang sedang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Kongres masih harus mengesahkan rancangan undang-undang tersebut dan kemudian Presiden AS harus menandatanganinya menjadi undang-undang.

Pendanaan tambahan untuk F/A-XX, lanjut TWZ, masih sangat dimungkinkan didapat dari sumber lain yang bersifat rahasia.

Namun, di saat yang sama, usulan penghapusan anggaran F/A-XX dari Komite Angkatan Bersenjata Senat memang menimbulkan banyak pertanyaan tentang masa depan program ini.

Demikian juga dengan USAF, saat ini sedang mempertimbangkan kembali program jet tempur NGAD terkait dilema anggarannya. Ada pembicaraan terus-menerus dari pimpinan USAF mengenai pemotongan anggaran besar-besaran yang akan segera terjadi.

Dari 200 jet tempur NGAD yang rencananya akan dibeli, diperkirakan harganya sekitar tiga kali lipat harga satuan F-35 atau sekitar 247,5 juta USD.

Menambah kesuraman program NGAD USAF, Jenderal Kenneth S. Wilsbach, Kepala Komando Tempur Udara AS menyatakan bahwa saat ini tidak ada rencana pengganti untuk pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor.

Hanya saja kalau kita perhatikan, polemik maju mundurnya proyek jet tempur masa depan AS, lazim terjadi dan bahkan seperti sebuah langkah untuk terus menghangatkan isu proyek ini.

Cermati misalnya pernyataan Wilsbach minggu lalu bahwa USAF masih bergerak menuju pemilihan desain jet tempur NGAD yang akan menang pada akhir tahun ini.

Tim hukum USAF juga telah menyarankan dia untuk tidak berbicara terlalu banyak tentang program tersebut.

AS tentu tidak akan membiarkan dirinya tertinggal dari negara-negara lain, atau negara-negara kolaisi, yang sedang mengembangkan jet tempur generasi keenam.

Sulit untuk mengatakan bila Program F/A-XX akan dimusnahkan, sepanjang US Navy tidak mendapatkan jet tempur pengganti yang lebih canggih dari jet tempur generasi kelima yang ada saat ini. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *