AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Italia bersiap untuk menambah 24 jet tempur Eurofighter Typhoon untuk menggantikan pesawat seri pertama Tranche 1. Rencana ini telah dituangkan dalam dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Italia.
Kementerian Pertahanan Italia pada 4 Juli 2024 meminta persetujuan pemerintah untuk akuisisi tersebut dan pembaruan dukungan teknis serta logistik untuk seluruh armada Typhoon.
Dokumen tersebut, yang tidak memiliki informasi rinci, menunjukkan bahwa pngajuan ini akan ditinjau oleh Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan serta Komite Perimbangan.
Keputusannya diperkirakan akan ditentukan pada tanggal 13 Agustus mendatang.
Dikatakan bahwa Angkatan Udara Italia perlu menambah 24 pesawat tempur Typhoon baru dalam konfigurasi Tranche 4/5. Pesawat-pesawat ini akan mengisi dua skadron menggantikan armada lama yang dibangun pada tahun 2002-2008.
Typhoon armada baru diharapkan memenuhi standar Next Generation (NG), yang menampilkan serangkaian teknologi canggih. Di antaranya Large Area Display (LAD) baru, komputer misi canggih, radar AESA CAPTOR-E Mk2 (ECRS Mk2) berperforma tinggi, sistem perlindungan diri elektronik yang ditingkatkan, dan mampu mengendalikan drone loyal wingman-nya.
Ditambahkan bahwa Angkatan Udara Italia sedang mempertimbangkan opsi pesawat perang elektronik berbasis jet Typhoon.
Opsi ini saat ini sedang dikembangkan oleh pihak Jerman, untuk menggantikan peran pesawat perang elektronik Panavia Tornado ECR yang sudah tua.
Angkatan Udara Italia juga sedang mencari pesawat peperangan elektronik khusus untuk menggantikan armada ECR Panavia Tornado miliknya.
Italia saat ini memiliki 94 pesawat tempur Typhoon, 80 di antaranya berkursi tunggal dan 14 lainnya adalah pesawat latih dan tempur.
Selain itu, 14 pesawat Panavia Tornado ECR khusus peperangan elektronik masih beroperasi.
Kedua puluh empat pesawat baru tersebut akan diproduksi di fasilitas Caselle Torinese milik Leonardo dekat Turin. (RNS)