ANGKASAREVIEW.COM – Tampil dengan wajah baru, ranpur pemburu tank berbasis PARS 4×4 buatan FNSS mencuri perhatian dalam pameran pertahanan Eurosatory 2018 di Paris, Perancis. Perbedaan nyata yang tampak dibanding dengan purwarupa PARS (Leopard) yang muncul pertama di pameran IDEF 2015 di Istanbul, Turki adalah bagian muka dan daun pintu hanya dua dari empat sebelumnya.
PARS 4×4 menawarkan kemampuan manuver yang gesit dan lincah, radius putar yang kecil, dan sanggup beroperasi di segala medan tempur baik perkotaan, hutan, maupun medan terbuka.
Ranpur ini juga dilengkapi senjata dengan daya tembak yang cukup ampuh untuk menghancurkan tank musuh dan unit lapis baja lainnya dari jarak jauh.
Sebagai senjata penggebuk, PARS dilengkapi turret antitank tak berawak dan dikendalikan dari jarak jauh (RCWS) yang di desain oleh FNSS sendiri. Kendaraan ini mampu membopong dua unit rudal antitank dan sebuah senapan mesin 7,62 mm untuk menghantam sasaran lunak.
Ranpur dengan sosok yang kompak ini memiliki kesadaran situasional yang baik bagi pengemudi dan komandannya, karena menerapkan jendela balistik yang melebar di bagian depan serta dilengkapi kamera penglihatan siang dan malam terintegrasi yang memungkinkan operasi di malam hari tanpa lampu utama.
PARS 4×4 mampu melintasi air tanpa persiapan khusus, dilengkapi sepasang water jet di belakangnya dengan kecepatan berenang 8 km/detik. Sanggup melahap tanjakan hingga sudut 70 derajat, kemiringan horisontal 40 derajat, melewati parit 90 cm, serta halangan vertikal 40 cm dengan mudah.
Untuk melahap medan kasar dengan nyaman, PARS 4×4 dilengkapi sistem suspensi independen double-wishbone, hidro pneumatik, dan sistem inflasi ban sentral untuk menambah dan mengurangi tekanan angin sesuai kondisi permukaan jalan serta menggunakan roda jenis run flat yang bisa terus beroperasi meski ban robek akibat tertembus peluru.
PARS 4×4 digerakkan oleh mesin diesel yang ditanam di bagian belakang kendaraan dan disandingkan dengan sistem transmisi otomatis. Memiliki rasio daya ke berat antara 25 hp/ton hingga 30 hp/ton. Mampu dibesut maksimum 110 km/jam dijalan datar dengan jangkauan operasi mencapai 700 km.
Perlindungan balistik PARS 4×4 cukup baik, kebal dari gempuran peluru senapan serbu hingga kaliber 7,62 mm dan sanggup bertahan dari ledakan ranjau atau IED yang terlindas. Keempat awaknya duduk di bangku khusus yang bisa menyerap energi akibat ledakan.
PARS 4×4 versi antitank ini dikembangkan oleh FNSS untuk memenuhi kebutuhan Komando Pasukan Darat Turki. PARS yang hadir di Paris kali ini adalah salah satu dari dua purwarupa yang diproduksi untuk menjalani tes kualifikasi dan hadir di pameran dengan sistem misi penuh.
RANGGA BASWARA SAWIYYA