AIRSPACE REVIEW – Setelah melaksanakan pemasangan meriam Leonardo Marlin 40 mm ILOS dan uji senjata/Harbor Acceptance Test (HAT), KRI Bung Karno-369 melaksanakan uji fungsi (Sea Acceptance Test/SAT) di perairan Laut Jawa pada 1 Juli 2024.
Komandan KRI Bung Karno Letkol Laut (P) Krido Satriyo saat memimpin kegiatan tersebut mengatakan, tujuan SAT adalah untuk mengetahui kemampuan dari meriam terhadap spesifikasi teknis yang dicantumkan dalam kontrak dengan menggunakan sasaran permukaan dan sasaran udara.
Diberitakan oleh Koarmada I, kegiatan ini melaksanakan beberapa penembakan diantaranya Surface Pre-Action Calibration (SPAC) sebanyak 15 butir amunisi.
Lalu Surface Performance Firing (SPF) sebanyak 20 butir serta penembakan Air Performance Target (APF) sebanyak 22 butir amunisi.
Sebagai kapal protokol kepresidenan, selain dilengkapi meriam laut 40 mm, KRI Bung Karno-369, nantinya juga dipersenjatai dengan peluru kendali.
Sejumlah persenjataan akan melengkapi kapal ini dengan kemampuan Anti Surface Warfare, Anti Air Warfare, Anti-Submarine Warfare, dan Electronic Warfare.
Kapal juga akan dilengkapi dengan sensor-sensor yang bisa mendeteksi segala jenis ancaman baik dari udara, permukaan, maupun bawah air.
Untuk spesifikasinya, KRI Bung Karno-369 memiliki panjang keseluruhan 73 m dan lebar 12 m, dengan bobot mencapai 650 ton..
Kapal yang mengakomodasi 55 personel ini dapat melaju dengan kecepatan jelajah 20 knot serta kecepatan maksimum 24 knot. -RBS-