Peru melakukan negosiasi untuk mengakuisisi 20-24 FA-50 dari Korea Selatan dan mempertimbangkan untuk bergabung dengan program KF-21 Boramae

FA-50ROKAF

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Peru dilaporkan sedang bernegosiasi dengan Korea Selatan dan Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mengakuisisi 20-24 jet tempur ringan FA-50 dengan harga sekitar 780 juta dolar AS.

Selain itu, Peru juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan program pesawat tempur KF-21 Boramae untuk memodernisasi angkatan udaranya.

Pucara Defense pada 1 Juli 2024 melaporkan, Letter of Intent (LoI) untuk FA-50 diperkirakan akan dikeluarkan dalam beberapa minggu mendatang dan kontrak yang kemungkinan akan diselesaikan sebelum akhir tahun ini.

MSumber dari Peru dan Korea Selatan mengindikasikan bahwa inisiatif tersebut bertujuan untuk mereplikasi proyek pesawat latih KT-1, di mana 20 unit dijual ke Angkatan Udara Peru (FAP), dan 16 unit dirakit secara lokal oleh Layanan Pemeliharaan FAP (SEMAN) di Pangkalan Udara Las Palmas.

FA-50 yang dikembangkan oleh KAI sebagai pesawat tempur ringan turunan dari jet latih ringan T-50 Golden Eagle. Pesawat ini dirancang untuk berbagai peran termasuk misi ringan udara-ke-udara, udara-ke-darat, dan pengintaian taktis.

FA-50 telah beroperasi dengan Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) sejak tahun 2013. Pesawat ini didukung oleh mesin turbofan General Electric F404-GE-102 dengan kekuatan dorong 17.700 pon. Pesawat dengan berat lepas landas maksimum 12,3 ton ini dapat terbang hingga kecepatan Mach 1,5.

Pesawat dilengkapi dengan meriam putar tiga barel 20 mm, rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder, rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, dan berbagai bom, termasuk bom JDAM dan MK-82.

FA-50 juga dilengkapi dengan tautan data taktis, layar multifungsi, rangkaian peperangan elektronik, dan subsistem perlindungan diri.

Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan menyarankan agar Peru juga bergabung dengan program pesawat tempur generasi kelima KF-21, karena Indonesia mengurangi keterlibatannya, sehingga berdampak pada program tersebut secara finansial.

Peru sedang mencari pesawat tempur untuk menggantikan MiG-29 dan Mirage 2000P yang telah dinonaktifkan, yang telah beroperasi selama hampir 40 tahun.

Meskipun Peru sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi 24 pesawat F-16, partisipasi dalam program KF-21 memerlukan investasi yang lebih besar.

Bagi Korea Selatan, hal ini dapat meningkatkan kelayakan finansial KF-21 dan daya saingnya di pasar global setelah pengurangan batch produksi awal untuk Korea Selatan dari 40 menjadi 20 unit. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *