Waw, Pemerintah India akan memborong 156 helikopter tempur ringan Prachand buatan industri pesawat dalam negeri HAL

Prachand Helikopter LCHIndian MoD

AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan India telah mengeluarkan tender bagi Hindustan Aeronautics Limited (HAL) yang berbasis di Bengaluru untuk akuisisi 156 helikopter tempur ringan (LCH) Prachand.

Helikopter buatan dalam negeri tersebut akan memperkuat Angkatan Darat dan Angkatan Udara India. Sebanyak 90 unit LCH akan dialokasikan untuk Angkatan Darat, sementara 66 lainnya untuk Angkatan Udara India (IAF).

Diperkirakan anggaran untuk membeli 156 helikopter tersebut mencapai 50.000 crore, kata pejabat pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya, seperti diberitakan Hindustan Times pada 18 Juni.

Pengumuman ini muncul dua bulan setelah kementerian mengeluarkan tender kepada HAL untuk usulan akuisisi 97 pesawat tempur ringan (LCA Mk-1A) guna memperkuat kemampuan IAF dengan nilai sekitar 67.000 crore.

Pabrik HAL sejauh ini telah memproduksi 15 helikopter Prachand produksi seri terbatas untuk IAF (10) dan Angkatan Darat India (5).

Kementerian Pertahanan India menyatakan, LCH dapat digunakan untuk melakukan berbagai misi seperti menghancurkan pertahanan udara musuh, menargetkan pesawat yang bergerak lambat, dan pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh.

Heli ini juga dapat menghancurkan bunker dari ketinggian, melakukan operasi kontra-pemberontakan di lingkungan hutan dan perkotaan, serta memberikan dukungan kepada pasukan darat.

Setelah kontrak untuk 156 helikopter ditandatangani, HAL akan menargetkan produksi pesanan tersebut dalam lima hingga enam tahun.

LCH saat ini memiliki kandungan lokal sebesar 45% dan akan ditingkatkan hingga lebih dari 55% secara bertahap. Program ini termasuk untuk menumbuhkan industri pertahanan dalam negeri India.

India sejauh ini mulai mengurangi impor berbagai jenis senjata, sistem, dan amunisi selama lihat tahun ke depan untuk meningkatkan kemandirian dalam pertahanan.

Tahun lalu, Kementerian Pertahanan India telah memberlakukan larangan impor terhadap 98 senjata dan sistem termasuk kendaraan tempur infanteri futuristik, sistem udara tak berawak yang dibawa kapal, sistem pembunuh presisi jarak menengah, berbagai amunisi, radar, sensor, dan peralatan untuk jet tempur, pesawat pengintai maritim, kapal perang, helikopter, dan tank. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *