AIRSPACE REVIEW – Badan Intelijen Kementerian Pertahanan Inggris baru-baru ini melaporkan peningkatan signifikan dalam upaya Rusia merekrut tentara bayaran asal negara Afrika untuk memperkuat militernya dalam perang melawan Ukraina.
Sementara, menurut Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR), kampanye perekrutan Rusia secara khusus terfokus pada negara-negara Afrika Tengah, termasuk Rwanda, Burundi, Kongo, dan Uganda.
Upaya rekrutmen ini dilaporkan menawarkan insentif yang menarik, berupa bonus pendaftaran sebesar 2.000 dolar AS, gaji bulanan sebesar 2.200 dolar AS, asuransi kesehatan, dan janji paspor Rusia bagi para rekrutan dan keluarga mereka.
Kampanye ini bertujuan untuk mengompensasi kerugian besar kehilangan nyawa prajurit yang dialami Rusia di medan perang dan mendukung operasi ofensif yang berkelanjutan di berbagai front di Ukraina.
Pada awal Juni 2024, laporan Barat menunjukkan bahwa Rusia telah kehilangan sekitar 515.000 personel militer, terhitung sejak awal invasi besar-besaran pada Februari 2022. Jumlah ini termasuk tentara yang tewas dan terluka.
Selain tetap melakukan perekrutan secara lokal, Rusia kini mulai beralih ke perekrutan internasional untuk menambah pasukannya, khususnya berfokus pada negara-negara Afrika Tengah.
Perekrutan tentara bayaran Afrika adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempertahankan operasi ofensif dan menggantikan berkurangnya jumlah narapidana Rusia yang sebelumnya direkrut. -RBS-