Mengantisipasi serangan drone, Korea Utara kini sedang membangun hanggar untuk melindungi pesawat tempur tua mereka di pangkalan udara

MiG-19 Korea UtaraIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Dikenal sebagai angkatan udara yang kebanyakan masih mengoperasikan jet-jet tempur lama, Korea Utara diberitakan kini sedang melakukan modernisasi besar-besaran pangkalan udaranya, termasuk membangun hanggar untuk pesawat-pesawatnya.

Saluran Telegram Military Informant menyebut, Pangkalan Udara Suncheon adalah salah satu pangkalan udara yang sedang direvitalisasi oleh Pyongyang.

Pangkalan udara yang terletak 25 km dari Pyongyang tersebut mulai dimodernisasi pada tahun 2021-2023. Landasan pacu, taxiway, dan area parkir pesawat direnovasi dan diperluas.

Selain itu, hanggar darat untuk pesawat terlihat di sana. Hal ini sebagai tambahan dari bunker bawah tanah yang digunakan untuk melindungi pesawat.

Dibuatnya hanggar di pangkalan udara disinyalir untuk melindungi pesawat yang sedang diparkir dari serangan drone sebagaimana marak terjadi dalam konflik militer sekarang ini.

Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Korea Utara (KPAAF) mengoperasikan sebagian besar pesawat-pesawat tua yang sudah ketinggalan zaman. Sebuah literarut menyebut, pilot-pilot tempur mereka juga kurang terlatih.

Meski demikian, Korea Utara masih memiliki pasukan yang cukup besar. Baru-baru ini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga mengumumkan rencananya untuk melakukan modernisasi angkatan bersenjatanya.

Peperangan asimetris adalah cara Korea Utara berencana untuk melawan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang lebih unggul. Namun Pyongyang juga gencar mengembangkan rudal-rudal balistiknya yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, karena mereka mengaku merasa terancam oleh Korea Selatan, AS, dan negara-negara sekutu.

KPAF memiliki 110.000 personel dan mengoperasikan sekitar 1.650 pesawat. Tugas utama KPAF adalah mempertahankan wilayah udara negara.

Korea Utara mungkin tidak menitikberatkan pada kemampuan angkatan udara yang kuat karena mereka sudah ketinggalan. Pyongyang disinyalir masih menggunakan taktik perang udara gaya Soviet lama dan pengetahuan yang diperoleh selama Perang Korea dan Perang Vietnam.

KPAF saat ini masih mengoperasikan pesawat-pesawat tempur buatan tahun 1960-an seperti MiG-17, MiG-19, MiG-21, dan MiG-23.

Di antara skadron pesawat tempur tua, MiG-21 adalah yang paling banyak jumlahnya. KPAF juga mengoperasikan pesawat tempur Soviet yang dibuat di China seperti Shenyang F-5, Shenyang J-6, dan Chengdu J-7.

Satu-satunya pesawat tempur yang bisa disebut ‘modern’ adalah beberapa MiG-29. Pesawat-pesawat ini dimodernisasi sehingga mampu membawa rudal berpemandu seperti Kh-25 dan Kh-29. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *