ANGKASAREVIEW.COM – Bertepatan dengan penyelenggaraan DIMDEX (Doha International Maritime Defence Exhibition) 2018 yang berlangsung pada tanggal 12-14 Maret silam di Doha, Qatar, perusahaan Nexter Systems dari Perancis dan perusahaan lokal Barzan Holdings mempersembahkan kendaraan tempur infanteri lapis baja (IFV) beroda ban baru hasil kolaborasi mereka.
Sosok panser 8×8 ini adalah wujud dari penandatanganan LOI (letter of intent) pada 7 Desember 2017 antara Nexter Systems dengan Kementerian Pertahanan Qatar mewakili Barzan Holdings (perusahaan yang 100% dimiliki oleh Kementerian Pertahanan). Kemitraan dibangun bagi pengadaan 490 unit panser untuk Militer Qatar dalam program bernama Al Rayyan.
Barzan membangun panser 8×8-nya menggunakan basis Nexter VBCI 2 yang mulai diperkenalkan di DSEI (Pameran Pertahanan Internasional di London, Inggris) tahun 2015. Namun VBCI 2 versi Qatar mendapatkan tampilan desain bagian muka baru yang terlihat lebih futuristik. Sebanyak lima varian ini akan dibangun. Terdiri dari versi kanon 30 mm dan kanon 40 mm, lalu varian komando, ambulans, dan versi perbaikan (recovery).
Dua unit purwarupa versi panser kanon ditampilkan dalam DIMDEX 2018 tersebut. Varian pertama dilengkapi dengan turet (kubah meriam) Nexter T40CT. Perlengkapan ini menempel pada panser yang dinamai Al Zubarah untuk Angkatan Darat Emir Qatar.
Varian kedua, mengusung turet Kongsberg MCT-30 Protector untuk panser Al Wajbah yang akan digunakan oleh Garda Emir Qatar.
Turet T40CT yang dipasang di Al Zubarah didasarkan pada turet berawak dua CTA40 yang dikembangkan Nexter dan BAE Systems. Turet ini menggunakan persenjataan meriam 40 mm. Namun begitu, tampilan turet telah didesain ulang sehingga ada perlindungan tambahan di sekitar peluncur granat asap yang dipasang di setiap sisi turet.
Persenjataan sekunder dari turet Al Zubarah adalah sebuah stasiun senjata yang dioperasikan dari jarak jauh (RCWS). Alat ini dipasang di sisi kanan atap kubah yang dapat dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm. Tersedia pula dua peluncur rudal anti tank yang dipasang di setiap sisi turet.
Ke depannya turet T40CT Al Zubarah akan dibuat versi tanpa awak seperti halnya turret Kongsberg MCT-30 Protector. Meriam 40 mm akan dilengkapi dengan lengan termal dan sistem penanganan amunisi (AHS) yang dapat secara otomatis mengatur pemuatan amunisi ke dalam senjata.
Selain mengikat kemitraan dengan pihak Nexter Systems, Barzan Holdings juga bekerja sama dengan Kongsberg asal Norwegia. Kedua perusahaan mendirikan perusahaan patungan bernama BK Systems bagi pengembangan sistem senjata canggih.
BK Systems bermarkas di Qatar Science & Technology Park. Tempat seluas 40.000 m2 ini merupaan sebuah lokasi untuk pusat inovasi industri dan universitas internasional serta markas Barzan Holdings.
BK Systems akan memroduksi MCT-30 Protector RWS (remote weapon station) dan turet yang laris buatan Kongsberg. Hampir 20.000 unit perangkat ini digunakan oleh militer di 19 negara termasuk AD Amerika Serikat. Mereka mempersenjatai panser Stryker yang dikerahkan di Eropa. Protector RWS sendiri mulai dikembangkan oleh Kongsberg bersama Angkatan Bersenjata Norwegia jelang akhir 1990-an.
Perihal kedua panser 30 mm Al Wajbah dan 40 mm Al Zubarah, penamaan diambil dari dua benteng yang berdiri pada abad 18 di Semenanjung Qatar semasa pemerintahan Al Bin Ali dan penerusnya Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani yang memisahkan diri dari Kekaisaran Ottoman, Turki.
Kedua benteng itu masih terawat dengan baik dan ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO pada 2003 silam.
RANGGA BASWARA SAWIYYA