AIRSPACE REVIEW – Berbeda dengan kebijakan Belgia yang akan menyumbangkan 30 jet F-16 ke Ukraina namun hanya dapat digunakan untuk mempertahankan negara, Denmark menyatakan secara tegas F-16 yang mereka sumbangkan dapat digunakan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.
Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, seperti diberitakan European Pravda.
Berbicara di Brussel pada hari Kamis, Rasmussen membahas masalah tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang sikap Kopenhagen terhadap Ukraina dalam hal menggunakan jet tempur F-16 sumbangan dari Denmark.
Rasmussen mengklarifikasi bahwa keputusan ini sudah dikomunikasikan sejak awal. Kebijakan tersebut, lanjut dia, sejalan dengan posisi Denmark dalam membela diri.
Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari AS apakah jet tempur F-16 diizinkan untuk menyerang wilayah Rusia. Sebab, dikhawatirkan akan memicu perang yang lebih besar.
Hingga saat ini sejumlah negara telah menyatakan komitmennya untuk mengirimkan jet tempur F-16 bekas mereka ke Ukraina. Negara-negara tersebut adalah Denmark, Belanda, Polandia, Norwegia, dan Belgia.
Kurang lebih 127 unit F-16 sudah masuk dalam daftar yang akan diterima Ukraina dari negara-negara sekutu.
Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengumumkan pada bulan Februari bahwa F-16 pertama diharapkan akan dikirim ke Angkatan Udara Ukraina pada musim panas tahun ini.
Meski begitu, Denmark mensyaratkan agar pelatihan pilot telah selesai dan pembangunan infrastruktur untuk F-16 di Ukraina telah tersedia.
Denmark, tegas Poulsen, akan mengirimkan jet F-16 awal dalam beberapa bulan jika semua persiapan sudah selesai.
Sementara Belgia, telah berkomitmen untuk mengirimkan F-16 pertamanya ke Ukraina sebelum akhir tahun 2024 ini. (RNS)