AIRSPACE REVIEW – Di Konferensi Artileri Masa Depan yang sedang berlangsung di Paris, Prancis para pemimpin industri pertahanan KNDS Deutschland (KNDS) dan General Dynamics European Land Systems (GDELS) memperkenalkan AGM (Modul Senjata Artileri) yang dipasang pada Piranha Heavy Mission Carrier (HMC).
Piranha HMC berpenggerak 10×10 ini dikembangkan berdasarkan panser GDELS Piranha yang diperpanjang bodinya dan memiliki bobot mencapai 40 ton.
Bagian belakang Piranha HMC dipasangi kubah senjata AGM yang dibekali howitzer kaliber 155 mm yang baru dikembangkan oleh KNDS.
Dirancang untuk efisiensi maksimum, AGM pada PIRANHA HMC dioperasikan secara optimal oleh minimal dua awak. Namun tersedia ruang untuk menambahkan anggota ketiga atau sebagai ruang penyimpanan ekstra.
Fitur menonjol dari sistem berteknologi tinggi ini adalah kemampuannya untuk melakukan penembakan 360 derajat saat bergerak. Hal ini.yang membedakannya dari sistem SPH beroda konvensional lainnya, yang memerlukan pengaturan statis untuk pengoperasiannya.
Sasis multilink 10×10 yang kokoh pada sistem AGM menawarkan otonomi penuh dalam komando, navigasi, dan pengendalian tembakan, sehingga secara signifikan meningkatkan kemampuan operasional dengan stabilitas bawaannya.
Integrasi robotika dan didukung sistem intelijen yang canggih, juga mengurangi beban kerja kru dan memungkinkan operasi yang lebih strategis, efektif, serta aman.
Kerja sama transatlantik antara konsorsium Jerman-Prancis KNDS dan divisi Eropa dari General Dynamics yang berbasis di AS memperkuat aliansi strategis antara Eropa dan Amerika Serikat dalam lanskap pertahanan. -RBS-